GARUT – Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman mengaku bahwa dirinya sering menerima keluhan dari warga yang terjerat pinjaman online (pinjol). Keluhan tersebut tidak hanya satu atau dua kali saja ia terima, namun berulang kali.
“Banyak mengeluh, beberapa orang datang ke rumah, ada yang gak kenal juga datang, keluhannya karena mereka terjerat pinjaman online,” ujar Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman saat diwawancarai, Kamis (21/10).
Helmi mengungkapkan bahwa salah satu anak buahnya sempat menjadi korban pinjaman online dengan terjerat bunga yang tidak masuk akal karena telat membayar. “Anak buah saya juga ada mengeluh” ucapnya.
Baca Juga:Ridwan Kamil – Ustaz Adi Hidayat Adu Skill Pingpong di UAH Super Series 2021Gubernur Ridwan Kamil Pimpin Upacara Hari Santri Tingkat Jabar
Helmi berharap pemerintah melalui Kementerian Kominfo untuk segera menutup pinjaman-pinjaman online yang saat ini marak.
Menurutnya pinjaman online itu syaratnya terlalu mudah, tanpa survey dan rentan disalahgunakan oleh masyarakat yang memiliki dampaknya negatif.
Seperti jika nasabah pinjaman online telat membayar maka nasabah tersebut akan ditekan sedemikian rupa dengan dipermalukan sehingga psikisnya rentan terganggu.
“Jadi begini ya, saya langsung saja berharap pemerintah untuk menutup itu (pinjol), karena kalau tidak bisa mengembalikan lagi kan ada ancaman, dengan dipermalukan, ini kan sudah tidak sehat,” ucapnya.
Ia meminta masyarakat Garut untuk tidak mudah tergiur dengan penawaran yang diberikan pihak pinjaman online karena bunganya besar.
“Kepada masyarakat saya imbau , jangan pakai jasa pinjaman online, karena bunganya terlalu besar,” ujarnya. (mwm)