Lebih lanjut kang sandi mengatakan, harga pakan kisaran Rp6000 sampai Rp 7000 per kg, tinggi tersebut tak sejalan dengan harga telur di pasaran kisaran Rp 16.000 sampai Rp 17.000 di tingkatan agen Biaya produksi yang tinggi membuat peternak banyak yang rugi dan banyak juga yang gulung tikar,” katanya
“Pantauan Harga real telur di tingkat farm sentra Peternak di garut per hari ini anjlok parah tinggal Rp 16.000 sampai Rp 17.000/kg. Padahal dengan kondisi harga Pakan Jadi saat ini Rp 6.500 – Rp 6.800/kg, sehingga membuat harga pokok produksi per kilogram telur menyentuh Rp 22.000-an/kg, kerugian di level peternak untuk per kg telur di kisaran Rp 5.000/kg, ini kondisi yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
Guna mengembalikan seperti kondisi normal, kang sandi meminta pemerintah untuk turun tangan dalam mengendalikan dua hal. Yakni, penyediaan jagung dengan harga yang sesuai dengan ketetapan pemerintah.
Baca Juga:Targetkan Herd Immunity Pada Akhir Tahun, Pemerintah Dorong Vaksinasi dan Digitalisasi bagi Pedagang PasarNekat! Anji Simpan Ganja di Gunung Puntang,Begini Kata Wabup KBB
“Dan Penyerapan telur peternak sesuai ketetapan pemerintah dengan dimasukan dlm paket Bansos Kemensos,” pungkasnya. (jem)