GARUT – Menanggapi terkait maraknya kasus bunuh diri dan Pencabulan anak tiri yang satu minggu terakhir ini terjadi di Kabupaten Garut, Sekretaris Nahdatul Ulama(NU) Kabupaten Garut H Deni Rangga Jaya mengkau prihatin.
Deni menjelaskan, Rasulullah dalam satu hadist menyampaikan bahwa di akhir zaman itu akan ada satu zaman, di mana anak menggagahi ibunya dan bapaknya menggagahi anaknya serta juga banyaknya orang yang bunuh diri.
” Ini memang peran kiyai, dan para ulama memang harus ditingkatkan, termasuk juga peran pemerintah dalam rangka memberikan pemahaman pemahaman keagamaan termasuk tetang kesejahteran masayarakat yang saat ini mengalami kesulitan apala lagi kita masih di masa pademi cobid 19 termasuk peran kita semua,” ucapnya saat ditemui awak media di kantor PC NU jln Ciateul,(16/09/2021).
Baca Juga:Airlangga: Pemerintah Dorong Pesantren Manfaatkan KUR untuk Mandiri dan Berjiwa UsahaLegislator PDI Perjuangan Bantu Abah Muin dan mak Iyah, Korban Kebakaran di Limbangan
Karena itu menurut Deni akhlak dan keimanan lah yang paling utama harus diperkuat di tengah ummat. Apalagi mengingnat Garut ini kota santri, kota Pesantren, harusnya hal itu bisa diantisipasi.
Dalam satu keterangan menurut Deni juga disebut, bahwa kefakiran itu akan membawa kekufuran. Jadi mungkin saja dari masalah ekonomi yang kurang kemudian iman yang lemah sehingga terjadi seperti fenomea sekarang ini.
“Saya selaku sekretaris NU kabupaten Garut sangat menyesalkan dan sangat prihatin atas terjadinya hal tersebut yang terjadi di kabuapten garut minggu minggu kemarin. Mari kita bersama-sama ini ditanggulangi antara pihak Umaro dan ulama bergandeng tangan untuk mengurangi fenomena yang terjadi di kabupaten Garut supaya di Garut ini tidak terjadi lagi seperti itu,” ujarnya.
“Mungkin Para umaro memperhatikan bagaimana kesejahteraan masyarakat dan para ulama juga membina masalah akhlaknya dan ketakwan terhadap Allah SWT sesuai dengan Alquran dan as-sunnah,” tambahnya. (jem)