CIAMIS – Ketua DPRD Kabupaten Ciamis Nanang Permana memanggil E- warung dan keluarga penerima mangfaat (KPM) yang menerima Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) ke gedung DPRD Ciamis. Hadir pula bank Mandiri serta Dinas Sosial.
Pemanggilan itu terkait dengan masalah adanya KPM asal Kecamatan Lakbok, Ciamis yang belanja sembako ke Kabupaten Cilacap.
Selain itu DPRD juga meminta kejelasan atas dugaan adanya saldo KPM yang kosong yang diduga ada pihak tak bertanggung jawab yang sudah mencairkannya.
Baca Juga:Airlangga Optimis Papua Barat menjadi Zona Hijau Covid-19 dengan dukungan Isoter Terapung dan Antusiasme VaksinasiMonumen Gasibu jadi Monumen Perjuangan COVID-19 Usulan Gubernur Ridwan Kamil Diterima Pusat
” DPRD memberikan rekomendasi terkait dana bantuan BPNT sembako yang 7 bulan serta ada informasi uangnya diambil dahulu sehingga saldo KPM kosong ,” ujar ketua DPRD Ciamis, Nanang Permana Jumat (3/8/2021)
Lanjut Nanang, dalam pemanggilan itupara pihak mengakui adanya KPM yang belanja hingga ke Kabupaten Cilacap.
Menurut Nanang, ada seperti yang psikologinya tertekan walaupun awalnya tidak diakui namun pada akhirnya mereka mulai bicara.
” Dengan adanya pengakuan tersebut serta adanya pengakuan tersebut kita sudah bisa simpulkan untuk permasalahan ini,” katanya.
Karena itu menurut Nanang, E-warung dan KPM harus merdeka dan tidak boleh ada tekanan. Jangan sampai e-warung hanya menjadi buruh saja dan tidak sejahtera karena adanya tekanan yang dipatok oleh suplayer.
” Kita berikan saran agar e -warung bisa memberikan daftar belangko apa saja kemauan KPM untuk bulan depan agar tidak adanya eksodus seperti ini. dan eksodus yang dilakukan oleh KPM memang sudah melanggar aturan dari pedum yang tidak boleh membelanjakan ke luar kabupaten kota atau provinsi ,”ujarnya.
Ia menambahkan, program bansos BPNT ini adalan program pemerintah yang harus benar – benar dijalankan sebagaimana mestinya agar masyarakat dan e-warung bisa merdeka.
Baca Juga:VAKSINASI Panglima Santri Kawal Serbuan Vaksin TNI AL di Ponpes SuryalayaKapolres Garut Bentuk Tim Khusus Bernama Sancang
” Tadi kita telah lihat bersama bahwa kwalitas BPNT yang di bikin Sempel kurang memuaskan tapi harganya sama dengan harga beras di pasar yang bagus,” jelasnya.
” Dengan adanya kejadian seperti ini mari kita sepakat dengan dinas sosial ke depannya kita akan adakan pembinakaan kepada e-warung dan KPM agar ke depannya tidak terjadi seperti ini dan e warung juga harus berani jangan sampai ada pematokan dari suplayer,” ujar Nanang. (ald)