Sebenarnya hampir saja final: gambar uang 20 dolar akan diganti. Yang selama ini bergambar mantan Presiden Andrew Jackson.
Tapi soal ini menjadi ruwet ketika Donald Trump menjadi presiden.
Gambar wajah Andrew Jackson itu dipakai sejak 1928. Tepat 100 tahun Jackson terpilih sebagai presiden Amerika.
Saya pernah ke kediaman Jackson. Yang tetap kukuh sampai sekarang. Kediaman itu menjadi museum kepresidenan Andrew Jackson. Lokasinya di luar kota Nashville, Kentucky.
Baca Juga:Dua Bank Sampah di Ciamis Dinilai BerhasilHasil Audiensi Soal Batalnya Pilkades Cibodas Masih Mengambang, Akan Dikonsultasikan ke Kemendagri
Sebenarnya ironis menjadikan Jackson lambang di mata uang kertas 20 dolar. Jackson adalah presiden yang menentang pencetakan uang kertas. Ia takut mengacaukan moneter karena mudah dipalsu. Jackson bahkan anti bank nasional: dianggap mengurangi otonomi negara bagian. Menurut Jackson tiap negara bagian biarlah memiliki bank sentral sendiri.
Dalam catatan sejarah mata uang, tidak pernah ada penjelasan mengapa wajah Jackson dipilih. Hanya tercatat bahwa wajah lama Stephen Grover Cleveland akan dipindah ke lembaran uang 1.000 dolar. Harus ada penggantinya. Cleveland menjadi presiden dua kali. Tahun 1885 dan tahun 1893. Ia presiden ke 22 dan ke 24.
Lembaran uang 1.000 dolar belakangan dihapus. Dolar terbesar adalah 100 dolar.
Tuntutan mengganti wajah Jackson muncul sejak lebih 10 tahun lalu. Seiring dengan kuatnya gerakan emansipasi wanita.
Selama ini belum pernah ada wajah wanita yang jadi hiasan uang kertas. Para pejuang itu punya target: tahun 2020 harus ada perubahan.
Tahun 2020 adalah 100 tahun keberhasilan penting dalam sejarah wanita di Amerika. Yakni ketika wanita Amerika mulai memiliki hak pilih. Ternyata perlu perjuangan 200 tahun, pun di Amerika, agar wanita punya hak pilih.
Diadakanlah jajak pendapat: siapa wanita yang pantas diabadikan di uang kertas. Ketemulah 15 nama paling dikehendaki. Termasuk –sesuai urutan terbanyak– Harriet Tubman, Eleanor Roosevelt, Rosa Parks, dan Wilma Mankiller.
Yang pertama itu adalah wanita biasa kulit hitam, yang kemudian jadi tokoh pejuang penghapusan perbudakan. Dia menyelundupkan banyak budak agar bisa bebas. Dengan cara yang sangat dramatik.
Baca Juga:PKS Ciamis Silaturahmi ke PDI Perjuangan, Sinyal Apa ini?Forum Pemerhati Kebijakan Pemerintah Minta Perhatikan Tenaga Kesehatan di Garut
Sedang nama terakhir adalah wanita suku asli Indian dari sub suku Cherokee. Selebihnya, Anda sudah tahu siapa mereka.
Terpilihnya Donald Trump membuat rencana itu berantakan. Mula-mula Trump tidak setuju gambar di uang dikaitkan dengan politik. Lalu tidak setuju dimulai tahun 2020. Terlalu tergesa. Akan ada kesulitan teknis. Muncul lagi alasan: desain uang akan ditinjau ulang secara keseluruhan.