GARUT – Anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, persiapan komprehensif untuk pelaksanaan PTM Madrasah pada Juli mendatang belum dilaporkan Kemenag. Padahal, perlu untuk dikaji dan diputuskan dalam rapat kerja dengan Komisi VIII.
Ia melanjutkan, mempertimbangkan perkembangan Covid-19 yang makin meluas dan membahayakan, sementara vaksinasi untuk guru madrasah belum tersedia data yang valid, maka sebaiknya PTM untuk Madrasah diundur.
“Agar disiapkan lebih baik lagi sehingga Madrasah tak menjadi klaster baru penyebaran covid-19, sampai covid-19 benar-benar sudah tidak membahayakan penyelenggara dan penyelenggaraan PTM,” ujar Hidayat dalam keterangannya, Kamis (17/6).
Baca Juga:Survei LSI: Airlangga Hartarto King Maker Pilpres 2024Kementerian PUPR Kebut Penyelesaian Seksi 2-3 Tol Kayu Agung-Palembang
Pria yang akrab disapa HNW ini mengingatkan, selain tidak meningkatnya kasus covid-19, syarat mutlak pelaksanaan PTM adalah vaksinasi seluruh tenaga pendidik. Tapi Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Kementerian Agama, M Ishom Yusqi, menyatakan tidak mempunyai data final keseluruhan guru/tenaga pendidikan di Madrasah yang sudah divaksin covid-19.
“Berbeda dengan Kemendikbud-Ristek yang pada 31 Mei 2021 menyatakan sebanyak 1,5 juta guru sudah divaksin, namun itu pun baru 28 persen dari target keseluruhan tenaga pendidik. Bahkan dengan kejelasan data itu pun Kemendikbud sudah mewacanakan penundaan PTK mulai Juli 2021,” papar HNW.
Dirinya juga mengkritisi penyiapan protokol kesehatan di 60 persen madrasah. Di mana sebagian besar hanya sebatas penyediaan alat pengukur suhu dan tempat pencuci tangan.
Faktanya, kata HNW, protokol kesehatan sering tidak ditegakkan secara disiplin di area parkir, warung/kafe sekitar sekolah, ruang guru, dan ruang satpam dan petugas kebersihan. Hal ini tentu berpotensi terjadinya penyebaran covid-19 di kalangan pendidik, juga peserta didik dan orang tua yang berinteraksi dengan mereka.
“Oleh karena itu lebih baik PTM ditunda dulu hingga kasus covid-19 turun, Madrasah benar-benar siap, dan Kemenag benar-benar bisa memfasilitasi terwujud dan terlaksananya protokol kesehatan di seluruh madrasah dan sekolah-sekolah keagamaan di bawah Kemenag,” tandasnya. (khf/fin)