JAKARTA – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia sat ini mencapai 8,75 juta orang. Artinya, jumlah pengangguran mengalami penurunan sekitar 950 ribu orang pada Februari 2021. Di mana pada Agustus 2020 lalu, jumlah pengangguran terbuka Indonesia berada di angka 9,7 juta akibat pandemi.
“Pengangguran terbuka kita dibandingkan Agustus 2020 menurun, Agustus 2020, akibat pandemi pengangguran kita 9,7 juta. Alhamdulillah dengan segala cara kita bisa menurunkan pengangguran kita berkurang 950 ribu,” kata Menaker, Ida Fauziah di Jakarta, Jumat (28/5/2021).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk usia kerja Indonesia pada Februari 2021 berjumlah 205,36 juta. Dari jumlah tersebut, sebanyak 139,81 juta atau 68,08% adalah angkatan kerja.
Baca Juga:Bakar Uang GoToPemakaman Jenazah Terpapar Covid-19 di Cipareuan Berjalan Lancar
Dengan rincian 131,06 juta atau 93,74% berstatus bekerja. Sementara 8,75 juta atau 6,26% berstatus penganggur terbuka. Kemudian 59,62% berstatus pekerja informal dan sebagian besar berpendidikan maksimal SD ke bawah atau sekitar 40,38%.
Meskipun begitu, tingkat pengangguran tertinggi justru berpendidikan SMK sebanyak 11,45%, diikuti SMA 8,55%, universitas 6,97% dan diploma 6,61%. Sementara tingkat pengangguran berpendidikan SMP hanya 5,87% dan maksimal SD hanya 3,13%.
Mengutip dari Instagram Kementerian Ketenagakerjaan @kemnaker, Jumat (28/5/2021), dari jumlah tersebut penduduk usia kerja tersebut, sebanyak 139,81 juta atau 68,08% adalah angkatan kerja. Sisanya adalah bukan angkatan kerja sebanyak 65,55 juta orang.
Lebih lanjut, rincian dari angkatan kerja tersebut yaitu 131,06 juta atau 93,74% berstatus bekerja dan 8,75 juta atau 6,26% berstatus penganggur terbuka.
Selain itu, jika dilihat dari data penduduk bekerja berdasarkan pendidikan, lulusan Sekolah Dasar (SD) mendominasi penduduk bekerja Indonesia saat ini.(der/fin)
Berikut Rinciannya:
– Universitas: 10,18%
– Diploma: 2,74%
– SMK: 12,33%
– SMA: 18,80%
– SMP: 18,54%
– SD: 37,41%