GARUT – Pemerintah Kabupaten Garut menyalurkan bantuan dana insentif bagi dua ribu guru ngaji madrasah takmiliyah. Penyaluran tersebut dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap peran guru ngaji dalam membangun karakter generasi bangsa yang lebih baik berdasarkan ajaran agama.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Garut memberikan bantuan insentif Tahun Anggaran 2021 tahap 1 kepada dua ribu guru madrasah takmiliyah,” kata Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman.
Ia menuturkan penyerahan bantuan itu secara simbolis sudah diberikan melalui Sekretariat Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Garut. Selanjutnya, penyaluran dana insentif disalurkan melalui Perusahaan Umum Daerah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Garut.
Baca Juga:Menipu TeslaIbadah Haji 2021 Digelar Tanpa Jemaah dari Luar Negeri?
Helmi menyampaikan guru ngaji di madrasah memiliki peran penting dalam mengembangkan potensi dan bakat anak didiknya, selain belajar agama ada juga pelajaran lainnya seperti kesenian maupun potensi lainnya yang disesuaikan dengan perkembangan saat ini.
“Hal itu memberikan motivasi bagaimana madrasah diniyah mendapatkan posisi penting, karena memang justru di situlah banyak belajar, menjadikan kemampuannya banyak ter-upgrade,” katanya.
Ketua FKDT Garut Iim Komarudin menambahkan jumlah penerima insentif tahun anggaran 2021 Tahap 1 sebanyak dua ribu orang yang selanjutnya pada tahap kedua akan ada lagi guru ngaji lain mendapatkan insentif masing-masing Rp1 juta.
Ia menyebutkan guru ngaji di Kabupaten Garut mencapai 12 ribu orang, banyaknya guru ngaji itu maka pemberiannya dibagi secara bertahap disesuaikan dengan anggaran yang dialokasikan oleh pemerintah daerah.
“Tahun ini sesuai dengan amanat, merealisasikan bantuan sesuai amanat dari Pemerintah Kabupaten Garut dan alhamdulillah ini secara bergilir setiap tahun karena guru ngaji itu banyak hampir mencapai 12 ribu, tahun ini empat ribu, jadi yang kebagian tahun kemarin tahun ini tidak,” katanya.
Ia mengungkapkan sejak kepemimpinan Bupati Garut Rudy Gunawan dan wakilnya Helmi Budiman para guru ngaji mendapatkan perhatian dari pemerintah dengan mengalokasikan anggaran dari APBD untuk insentif guru ngaji.
“Kita semua FKDT mengakui, merasakan ke belakang-belakang ini tidak ada insentif tetapi di bawah kepemimpinan beliau bersama pak bupati insentif untuk madrasah takmiliyah ada,” katanya. (igo)