GARUT – Ruas Jalan Alternatif Lingkar Leles mulai Cicapar ke arah Barat, saat ini berubah jadi pasar kaget sore hari. Para pedagang pun menjajakan dagangannya menyita badan jalan. Para pedagang berdatangan dari berbagai daerah termasuk Kadungora.
“Saya berjualan siput (tutut) sudah beberapa hari. Memiliki lapak di beberapa tempat Heri. Siput satu kwintal laris dalam 2 hari. Siput dijual Rp 5000,- per kantung plastik kecil,” kata Intan pedagang dari Kadungora.
Intan bersyukur bisa jualan siput di ruas Jalan Lingkar Leles. Berjualan di tempat itu, tidak gratis. Karena ada kelompok orang yang menjual air minum botol Rp 5000,- Air minum itu harus dibeli tiap hari.Bila tidak , tetap membayar Rp 2000,-.
Baca Juga:Diingatkan Pakai Masker, Emak-emak Malah Maki-maki Dandim GarutKPAI: Kondisi Covid-19 di India Jadi Kegelisahan Pendidikan Indonesia
Para pedagang berencana berjualan di pasar dadakan itu, hingga H- 1 Lebaran nanti. Jumlah pedagang di lokasi itu, tak kurang dari 300 orang. Bahkan setiap hari jumlah pedagang bertambah.
Para pedagang berani berjualan di ruas jalan itu, karena kendaraan melintas termasuk langka. Padahal ruas jalan itu merupakan jalan alternatif bila jalur Jalan Kadungora – Leles macet.(pap)