RADAR GARUT, JAKARTA – Pemerintah harus memaksimalkan upaya dalam melakukan pencariaan korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT). Bantuan yang diberikan juga harus mencakup kondisi psikologis korban.
Ketua DPR Puan Maharani mendorong pemerintah maksimal dalam proses pencarian korban dan penanganan kedaruratan. Selain itu juga harus tetap mewaspadai bencana susulan.
Koordinasi penanganan bencana di NTT harus melibatkan tim SAR di Flores dan di Provinsi NTT, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), BPBD, TNI-Polri, serta pemerintah daerah.
Baca Juga:Korban Tewas di NTT 84 OrangSantunan Rp1,140 Miliar untuk Korban Banjir Bandang NTT
“Terus lakukan pencarian korban. Koordinasi semua kekuatan SAR, dan tim SAR terdekat seperti di Bali dan NTB diharapkan membantu pencarian korban,” katanya dalam keterangannya, Senin (5/4).
Tak hanya itu, pemerintah juga harus mampu memberikan penanganan kondisi darurat dengan penyediaan obat dan makanan, trauma healing, penanganan masyarakat rentan, seperti lansia, anak-anak, difabel atau berkebutuhan khusus, serta mengantisipasi bencana susulan.
“Mitigasi bencana ditingkatkan, masyarakat dan Pemda serta BNPB setempat diharap waspada cuaca ekstrem,” ujarnya.
Dia juga meminta pihak-pihak terkait mencari penyebab banjir bandang sehingga tidak terjadi lagi di masa mendatang.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis adanya dua bibit siklon tropis yang dapat berdampak pada cuaca ekstrem.
Salah satunya potensi curah hujan deras dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada sepekan ini, 3–9 April 2021. (gw/fin)