RADAR GARUT, BANDUNG – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat angkat bicara soal Bandara Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang akan difungsikan menjadi bengkel pesawat atau Maintenance, Repair, Overhaul (MRO).
Diketahui sebelumnya, Pengelola BIJB mengoperasikan Bandara yang berlokasi di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka ini untuk pelayanan penumpang dan kargo.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi IV DPRD Jabar Kusnadi mengatakan mendukung pemanfaatan aset milik Pemprov Jabar tersebut.
Baca Juga:Dorong Perpanjangan BSTMiris, Anggaran Pemulihan Ekonomi Naik Bantuan Sosial Tunai Malah Dihapus
Menurutnya, hal itu agar bandara kebanggaan masyarakat Jabar ini dapat dioptimalkan dengan baik.
Pasalnya, lanjut Kusnadi, Bandara Kertajati selama pandemi ini tidak membuka layanan bagi maskapai penerbangan, Dengan kondisi tersebut membuat BIJB sepi dari aktivitas.
“Pada prinsipnya saya mendukung BIJB sebagai tempat perawatan pesawat daripada jadi rumah hantu. Kan sekarang kondisinya tidak beroperasi karena pandemi,” kata Kusnadi, Jum’at (2/4).
Politis Partai Golkar ini mengungkapkan lokasi Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) atau perawatan pesawat hanya sementara, sambil menunggu selesainya jalan tol Cisumdawu yang saat sedang dalam pengejaran.
Dia pun menjelaskan, BIJB memiliki area lahan seluas 1.800 Ha yang terdiri dari 2 runways, area terminal penumpang seluas 121.000 meter² dan untuk area terminal kargo seluas 90.000 meter².
“Jadi tidak semuanya dijadikan Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) atau perawatan pesawat, hanya sebagian saja, karena saking luasnya Bandara Kerjati ini,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengatakan, selain dioperasikan untuk mengangkut penumpang dan kargo, Bandara Internasional Kertajati akan difungsikan untuk Maintenance, Repair, Overhaul (MRO) atau perawatan pesawat.
Baca Juga:RUU Perampasan Aset Tindak Pidana Tengah Disusun DPR2 Terduga Teroris Jatim Tak Terkait Aksi di Mabes dan Makassar
“Bandara Kertajati akan difokuskan juga pada MRO sehingga semua pesawat bisa maintenance di sana,” kata Emil.
“Kita tahu juga bisnis bandara itu tidak hanya penumpang, ada juga kargo dan perawatan. Tadi dibahas agar Kertajati bisnis juga pada nonpenumpang, kalau kargo sudah dimulai,” imbuhnya.
Emil menuturkan, ada maskapai penerbangan internasional yang minat membuka MRO di Bandara Internasional Kertajati. Hal itu pun sudah dilaporkan kepada Presiden RI.
“Juga saya laporkan ke Pak Presiden ada pihak penerbangan internasional di Asia yang juga berminat membuka MRO maskapainya di Kertajati,” tuturnya.