JAKARTA – Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional siap mengakomodasi pengembangan vaksin Nusantara untuk mengatasi penularan COVID-19 di Tanah Air.
“Kita siap mengakomodir Vaksin Nusantara sebagai salah satu platform dari berbagai vaksin yang dikembangkan. Kita akan memfasilitasi agar penelitian bisa berjalan dengan lancar. Pengembangan vaksin harus dilakukan sesuai dengan kaidah ilmiah yang berlaku,” kata Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional Bambang Brodjonegoro di Jakarta, Jumat (18/3).
Vaksin Nusantara dibuat berbasis sel dendritik. Pengembangan vaksin ini dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama tim peneliti Universitas Diponegoro. Tim peneliti vaksin Nusantara menyatakan telah menyelesaikan uji klinis tahap pertama vaksin dengan puluhan relawan.
Baca Juga:Vaksinasi 57.630 Calon Jamaah Haji Ditarget Selesai MaretPPKM Mikro Terbaru, Belajar Tatap Muka Diperbolehkan
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito mengatakan pihaknya akan melakukan pertemuan dengan tim peneliti vaksin Nusantara untuk meninjau data interim dari fase pertama pengujian vaksin.
“Jadi saya minta kita bersabar. Berikan waktu untuk ada proses dengan tim penelitinya sebagai. Ini bagian dari proses melakukan review uji klinik fase satu sebelum berlanjut ke fase dua,” kata Penny.
Menurutnya, proses uji klinis pertama vaksin Nusantara belum memenuhi kaidah klinis dalam proses penelitian dan pengembangan vaksin.(rh/fin.co.id)