RADAR GARUT – Sejumlah warga Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut, Selasa (2/3) mendatangi kawasan perusahaan panas bumi milik Star Energy Geothermal Darajat (SEGD) II, Ltd.
Aksi tersebut dilakukan karena menganggap pihak perusahaan tidak kunjung menurunkan dana CSR (corporate social responsibility) kepada warga sekitar operasi perusahaan.
Fuad Abdullah, salah seorang perwakilan warga Pasirwangi menyebut bahwa aksi itu dilakukan karena pihak perusahaan dinilai tidak memiliki itikad baik.
Baca Juga:Desa Cibiuk Kaler Sediakan 11 Ruangan IsolasiBPD Cibiuk Kaler Sudah Siapkan Panitia Pilkades
“Kami awalnya mau audiensi, tapi tidak ada tanggapan, jadinya kami datangi. Di tengah jalan baru dapat kabar tidak bisa menerima kami, padahal surat sudah kami kirimkan pekan kemarin,” sebut Fuad.
Meski sudah sampai di lokasi perusahaan, Fuad mengaku pihaknya tidak bisa melakukan komunikasi dengan pihak perusahaan karena aparat menjaga ketat lokasi tersebut. Padahal menurutnya, ia bersama sejumlah tokoh masyarakat hanya ingin mendiskusikan terkait dana CSR.
Ia menjelaskan bahwa sejak Chevron Geothermal Indonesia (CGI), Ltd menjual asetnya ke SEGD II, Ltd, masyarakat Pasirwangi tidak pernah lagi menerima program CSR dari perusahaan. Kondisi tersebut berbeda jauh saat perusahaan masih dikelola oleh perusahaan Amerika.
“Kita sempat mempertanyakan hal itu kepada humas perusahaan, jawabannya menyebut jika program CSR tidak dilakukan karena sudah menyalurkan bonus produksi. Jawaban ini tidak relevan, karena CSR dan bonus produksi itu posnya dan undang-undangnya juga berbeda,” jelasnya.
Pihak perusahaan pun, menurutnya menjanjikan di 2021 akan menggelontorkan CSR kepada masyarakat Pasirwangi, namun hal tersebut belum terjadi sampai saat ini.
Seharusnya, SEGD II, Ltd,kata Fuad, menyalurkan CSR kepada masyarakat karena menjadi kewajiban dan diatur undang-undang.
“Apalagi kan Star Energy ini melakukan eksploitasi panas bumi di wilayah Kabupaten Garut,” katanya.
Baca Juga:Korwil Pendidikan Cibiuk Berlakukan Absen Guru PNSKaki Gunung Cikuray Tampak Gundul, Ditanami Sayuran
Ia mengaku sangat menyesalkan sikap perusahaan yang dianggap tidak responsif kepada warga. Menurutnya, daripada menerima audiensi, pihak perusahaan lebih memilih mengerahkan aparat keamanan melakukan penjagaan ketat.
“Kalau memang perusahaan mau menutup diri untuk kepentingan masyarakat, kita akan beraudiensi dengan pemerintah pusat dan meminta agar izin usah Star Energy dicabut karena mengabaikan undang-undang. Pekan depan kita akan datang lagi untuk melihat bagaimana,”ucapnya.