RadarPriangan.com, GARUT – Ratusan warga dari Desa Sindangsari dan Desa Leuwigoong Kecamatan Leuwigoong, Minggu pagi (17/1) bergotongroyong memperbaiki badan irigasi Cibuyutan Utara longsor di betulan Jaringao.
Sebelum longsor diperbaiki, air irigasi di bagian hilir mengering. Air irigasi itu sangat dibutuhkan para petani untuk mengairi sawahnya di beberapa desa.
Sekdes Sindangsari Taufik, Minggu (17/1) mengungkapkan, Pengurus Perhimpunan Petani pemakai Air (P3A) Mitra Cai Itikurih berkoordinasi dengan Pengurus P3A Mitra cai Desa Leuwigoong, sepakat melakukan gerakan gotongroyong memperbaiki irigasi Cibuyutan Utara yang longsor akibat diguyur hujan deras.
Baca Juga:Keluarga Mia 5 Tahun Tak Mampu Bayar Iuran BPJSTetap Produktif dan Berkarya di Tengah Pandemi
“ Warga yang mengikuti gerakan ratusan orang dari Desa Sindangsari dan Leuwigoong. Irigasi longsor dalam tempo kurang dari 4 jam, berhasil diperbaiki. Air irigasi pun mulai mengalir lagi ke bagian hilir. Pemdes Sindangsari ikut membantu membeli kopi dan nasi bungkus untuk komsusi orang yang gotongroyong,” kata Taufik, Minggu (17/1).
Kesadaran warga dan para petani bergotongroyong memperbaiki rigasi longsor cukup tinggi. Karena para petani sangat membutuhkan air irigasi Cibuyutan Utara untuk mengairi sawah dan kolamnya. Meski musim hujan, kebeutuhan air irigasi tetap menjadi prioritas para petani.
Keterangan dari para petani, Minggu (17/1) Irigasi Cibuyutan Utara berkali-kali dilanda longsor dibagian hilir karena lahan irigasi labil. Para petani pun tak bosan melakukan gerakan, yang penting air irigasi tetap mengalir.
Irigasi Cibuyutan Utara yang kurang terpelihara itu, termasuk irigasi sekunder. Irigasi itu merupakan bagian dari pembangunan jaringan irigasi Copong.(pap)