Sementara itu, Menlu Cavusoglu mengatakan Indonesia merupakan mitra kunci Turki di Asia Tenggara. Menurutnya, kerja sama RI-Turki khususnya dalam bidang ekonomi dan pertahanan terus meningkat.
“Kedua negara mendapat banyak keuntungan dari kerja sama industri pertahanan. Turki telah banyak menanamkan modal dalam sektor ini dan nyatanya kualitas produk terbaik dengan harga yang kompetitif serta tidak ada hambatan politik,” kata Cavusoglu.
Bukan hanya sepakat dalam hal ekonomi dan pertahanan saja, Turki dan Indonesia juga menegaskan kembali komitmen kedua negara untuk selalu mendukung Palestina.
Baca Juga:Manfaatkan Pekarangan Cegah Rawan PanganAngka Perceraian Meningkat saat Pandemi
“Kami sepakat isu Palestina harus diselesaikan berdasarkan berbagai Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan parameter yang disepakati secara internasional, termasuk solusi dua negara,” kata Retno
Dalam tiga bulan terakhir, empat negara terdiri dari Bahrain, Uni Emirat Arab, Sudan, dan Maroko sepakat normalisasi hubungan dengan Israel. Padahal, selama ini sebagian besar negara Arab dan negara mayoritas Muslim memutus hubungan dengan Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Israel juga dikabarkan tengah membujuk Oman dan Indonesia untuk menyepakati normalisasi hubungan. Namun, Jakarta membantah adanya upaya normalisasi hubungan dengan Tel Aviv.
Indonesia menekankan, bahwa perdamaian dan stabilitas Timur Tengah merupakan persyaratan bagi pemulihan global pasca-pandemi virus corona.
Indonesia dan Turki juga sepakat bekerja sama dalam memperkuat Kerja Sama Organisasi Islam (OKI) untuk menyelesaikan berbagai tantangan di dunia Islam dan kesejahteraan umat.
“Hari ini, sayangnya ummah tengah menghadapi ancaman dari kebangkitan sentimen anti-Islam atau Islamofobia dan senofobia. Kedua negara akan terus bekerja sama untuk mendukung umat Muslim dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut,” kata Cavusoglu. (der/fin)