GARUT – Fenomena pandemi Korona yang membatasi gerak langkah warga negara seperti berhentinya kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kerumunan, tidak membuat pilkada terhenti, bahkan pilkada ini tetap dilaksanakan dengan dalih menggunakan protokol kesehatan. Sungguh sangat ironi sekali film yang dipertontonkan dalam dunia demokrasi Indonesia ini.
Itulah realita politik, kecerdasan perlu digunakan dalam konteks ini. Penulis teringat film seri yang menceritakan tentang kemampuan seorang anak kecil yang mampu membongkar kasus-kasus kriminal terutama kasus pembunuhan, ibarat para pembunuh ini diistilahkan sebagai himura battousai (sang pembantai) yang tidak pernah lepas dari film detektif Conan ini.
Kemampuan anak kecil dalam film ini begitu sangat cerdik, namun juga di luar nalar apa yang ia lakukan. Kemampuan analisisnya begitu sangat membuat terpukau para pencari fakta dalam kasus yang sedang ditangani, dan membuat kelabakan sang penjahat yang melakukan kriminal.
Baca Juga:McGregor Beri Hormat dan Ucapan Duka untuk KhabibUstad Hilmi: Khabib Pria Saleh, Tidak Malu Tunjukan Identitas sebagai Muslim
Namun sangat disayangkan film detektif Conan ini kini telah hilang peredarannya di dunia televisi, padahal menarik untuk mengasah pemikiran intelijen bagi yang menggandrungi dunia politik.
Politik ibarat kecerdikan yang digambarkan dalam film detektif Conan ini. Perlu kemampuan analisis yang mendalam dan mengakar dalam mengukur kesuksesan kemenangan sang kandidat dalam pencalonan sebagai wakil rakyat diberbagai tingkatan.
Setidaknya, dalam mencapai puncak kekuasaan sebagai pijakan untuk menjadi wakil rakyat baik di legislatif ataupun pemerintahan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan bahkan dilaksanakan dalam praktik politik di lapangan.
Pertama, partai politik yang mempunyai kader politik, tim sukses dan relawan yang solid akan mampu mendobrak suara yang didapatkan. Kader partai politik, tim sukses dan relawan ini selayaknya harus dibina dengan militan, semisal alangkah lebih baiknya mencari suara pemilih melalui jalur udara (televisi, medsos, surat kabar) dan melalui jalur darat langsung face to face, door to door ke tiap rumah, mencari jaringan untuk berkomunikasi dengan pemilih dalam meyakinkan program dan integritas sang kandidat.
Bahkan dalam pengalaman praktiknya, secara nyata ada banyak relawan tim sukses calon kandidat yang berjuang tanpa pamrih bahkan mengeluarkan ongkos politik sendiri. Ini dipengaruhi oleh menariknya ideologi yang ditawarkan oleh partai politik tersebut.