RadarPriangan.com, GARUT – Dua nelayan yang dilaporkan hilang kontak di perairan Pantai Sayang Heulang, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut masih belum ditemukan.
Terhitung hingga Kamis (15/10/2020), pencarian dua nelayan ini merupakan hari yang ketiga. Namun belum ada tanda-tanda keberadaan dua nelayan tersebut.
Komandan Tim Rescue Kantor SAR Bandung, Nuruddin mengatakan, cuaca yang buruk menjadi salah satu kendala tim di lapangan. Menurut dia, penyisiran di laut menggunakan perahu nelayan belum memungkinkan saat ini, mengingat cuaca dan kondisi di lapangan yang kurang baik.
Baca Juga:Jisoo BLACKPINK Pernah Alami Pelecehan VerbalAktivis KAMI Ditangkap, Fahri Hamzah: Pak Jokowi dan Pak Kiyai, Kenapa Semua Harus Dibui?
“Ketinggian ombak 2-3 meter, angin kencang, cuaca mendung, dan sebagian wilayah gerimis, serta kabut juga cukup menjadi kendala dalam pencarian. Pencarian difokuskan dengan melakukan penyisiran di darat,” kata dia.
Ia menambahkan, tim SAR gabungan telah memperluas area pencarian dengan membagi tim menjadi beberapa kelompok. Kelompok pertama ditugaskan melakukan penyisiran di pinggir pantai dari Pantai Santolo ke arah barat sampai Muara Rancabuaya dengan luas area pencarian 4 kilometer (km). Sementara kelompok kedua melakukan penyisiran dari pantai Muara Mandalakasih mengarah ke arah timur hingga Muara Karyasari sejauh 5 km.
Manurut dia, hingga saat ini tim masih melakukan pencarian terhadap kedua korban atas nama Ara (55 tahun) dan Ois (52). Jika hingga pukul 17.00 WIB korban belum juga ditemukan, pencarian akan dihentikan sementara dan akan dilanjutkan esok hari pukul 07.00 WIB.
Ketua Rukun Nelayan Santolo, Pudin Marjoko mengatakan, dua nelayan itu berangkat ke laut pada Ahad (11/10) malam dari Muara Cilauteureun, Kecamatan Cikelet. Dua nelayan itu seharusnya pulang pada Senin (12/10) pagi. Namun, hingga saat ini mereka belum juga pulang. “Sempat ketemu di laut, tapi tidak ada waktu di pantai,” katanya. (igo/RP)