GARUT – Pembangunan sejumlah proyek Amazing Garut terpaksa harus ditunda hingga satu tahun. Beberapa rencana pengerjaan proyek besar pada tahun 2020, tidak dimasukan pada APBD perubahan dan akan diajukan kembali untuk program pembangunan tahun 2021.
“Untuk tahun 2020 Dinas PUPR mendapatkan dana cukup besar (dari APBD Kabupaten, red), (termasuk, red) dari DAU DAK dan APBD Provinsi, dalam perjalanan ada pandemi Covid-19 sehingga ada refokusing anggaran,” kata Sekertaris Dinas PUPR Kabupaten Garut, Asep Oo Kosasih kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, pada Dinas PUPR sendiri banyak kegiatan yang akhirnya harus direfokusing, termasuk efisiensi hingga 100 persen untuk pengerjaan infrastruktur berskala besar atau Amazing Garut. Diantaranya yang sudah masuk pada proses lelang pun dihentikan di tengah jalan.
Baca Juga:Lembur Tohaga Perum Bayongbong Asri, Ciptakan Aplikasi Simantu dan Bantu Ekonomi WargaPandemi Tidak Jadi Hambatan, 1.736 Mahasiswa Baru UNIGA Ikut PKKMB Daring
Asep menyebutkan, pembangunan yang termasuk dalam program Amazing Garut dan tertunda dibangun tahun ini diantaranya penyelesaian pembangunan jalan baru, stadion hingga Aquatik yang diperuntukkan olahraga renang dan loncat indah.
Pembangunan sarana dan prasarana akan disesuaikan untuk menunjang protokol kesehatan dan fasilitas 3M (Mencuci Tangan, Memakai Masker, dan Menjaga Jarak).
“Untuk pembangunan stadion dan aquatik awalnya ada dari DAU DAK, tapi akhirnya diefisiensi. Situasi Covid-19 belum berakhir masih terjadi peningkatan, memang untuk anggaran perubahan tidak ada perubahan setelah efisiensi tersebut. Kegiatan untuk amazing tidak ada (pada tahun 2020, red) jadi diusulkan ke tahun 2021.
Meski belum mengetahui kapan Porda itu dilaksanakan, khusus Aquatik kata Asep, jika anggaran tersedia dan tidak terjadi refokusing kembali sebagaimana terjadi tahun 2020, maka pada tahun 2021 diprediksi pembangunan sarana dan prasarana olahraga itu bisa selesai.
“Penyelesaian pembangunan jalan yang harus selesai ada ruas jalan baru Cipanas Kadungora – Leles dan bypass, kemudian stadion dan sarana aquatik, jembatan, itu tidak dimasukan ke perubahan. Bukan hanya anggaran tapi mengingat waktu juga, kan pada masa anggaran perubahan hanya ada 2 sampai 3 bulan saja (untuk realisasi anggaran, red). Sementara pelaksanaan konstruksi nya bisa enam sampai delapan bulan,” katanya.
Lanjutnya, beberapa program yang sempat tertunda, pihaknya akan kembali mengajukan untuk tahun depan. Baik itu program pembangunan dari APBD Kabupaten, Provinsi, DAU maupun DAK yang diefisiensi mencapai Rp 193 miliar.