RadarPriangan.com, GARUT – Sejumlah warga Kabupaten Garut yang tengah menjalani karantina menolak beras jadup (jaminan hidup) yang diberikan Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Sosial.
Warga yang menjalani karantina ini adalah mereka yang wilayahnya diberlakukan PSBM (pembatasan sosial berskala mikro).
Penolakan warga ini dikarenakan kualitas beras jelek dan berbau. Bahkan dikatakan beras itu berwarna kehitam-hitaman dan ada kutu.
Baca Juga:Objek Wisata di Majalengka ini Direkomendasikan Gubernur Jabar, Indah TempatnyaJelang Musim Tanam Kedua, Stok Pupuk Aman
Herdiana (45), warga Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut mengatakan, beras tersebut berasal dari Dinas Sosial Kabupaten Garut bersama sejumlah bahan pokok lainnya.
Karena kondisi beras yang menurutnya tidak layak tersebut, ia bersama warga lainnya pun menolak bantuan itu.
“Masa beras yang kualitasnya jelek begitu diberikan kepada warga. Kita dikarantina agar terhindar dari korona. Tapi kalau kualitas bantuannya seperti itu, yang ada kita malah seperti disuruh sakit. Ya kita tolak lah,” ujarnya saat dihubungi, Senin (21/9/2020).
Ketua RW 15, blok 6, Perum Bumi Cempaka Indah (BCI) Kelurahan Lebakjaya, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut, Masgun membenarkan perihal kualitas beras yang jelek tersebut.
”Warnanya kehitam-hitaman, bau, juga banyak kutu,” sebutnya.
Di Rw Masgun terdapat 4 RT(rukun tetangga dengan jumlah kepala keluarga 185. Beras-beras itu sendiri sempat dibagikan kepada warga secara langsung sebagian, namun sebagian lagi berada di tempat Ketua RT setempat.
Warga yang mengetahui kualitas beras yang jelek, langsung menolak dan memprotes. Karena aksi tersebut, beras bantuan itu pun langsung ditarik lagi.
“Saat diturunkan memang tidak terlihat berkutu, tapi diketahuinya saat dibagikan kepada warga,” ucapnya.
Baca Juga:DPC PDI-P Garut Salurkan Seribu Masker di Daerah PSBM9 Orang di Garut Gugur Akibat Korona
Beras berkualitas jelek tersebut, diakuinya, akhirnya diambil dan diganti dengan beras yang lebih baik setelah ia menghubungi langsung Dinas Sosial.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut, Ade Hendarsyah mengakui ada sejumlah karung berisi beras untuk bantuan jadup warga yang diisolasi kualitasnya kurang bagus. Namun meski demikian, ia mengaku bahwa pihaknya langsung melakukan penggantian dengan beras yang lebih baik.
“Penyebabnya kemungkinan ada kesalahan pengambilan dari gudang yang terangkut,” katanya. (igo/RP)