Penulis : Iqbal Gojali | Editor : Feri Citra Burama
RadarPriangan.com, GARUT – Sejumlah warga di Kabupaten Garut mengaku resah dengan beredarnya daging sapi beku Australia.
Hal itu disebabkan karena mereka khawatir daging sapi beku itu berpengaruh terhadap kesehatan. Selain itu dikhawatirkan peredaran daging beku itu juga menimbulkan kerugian bagi para pedagang daging sapi lokal di Garut.
Ayu Kusumah (34), ibu rumah tangga warga Kecamatan Samarang, mengaku sangat kaget begitu mendengar informasi ada daging sapi beku dari Australia yang beredar di Garut.
Baca Juga:Bangun Generasi Melalui PramukaDisnakertrans Jabar Terus Pantau Proses Validasi Data Bantuan Subsidi Upah untuk Pekerja
Ayu berpendapat, daging sapi yang dibekukan dalam jangka waktu lama kondisinya tidak akan sebaik daging yang segar.
“Apalagi dari informasi yang saya dengar, daging sapi beku itu didatangkan dari Australia dan disimpan dalam jangka waktu mencapai beberapa bulan,” ujarnya, Kamis (27/8/2020).
Sementara kalangan pedagang daging sapi juga dibuat galau dengan beredarnya daging beku itu.
“Informasi peredaran daging sapi beku impor dari luar negeri sudah cukup lama didengar. Info yang saya terima, daging sapi beku itu dijual dengan harga sangat murah, yakni Rp 40 ribu per kilogram atau hanya setengah harga dari daging sapi lokal yang berada di kisaran Rp 80 ribu per kilogram,” kata Asep, salah seorang penjual daging sapi di Pasar Guntur Ciawitali.
Dengan perbandingan harga yang jauh berbeda itu menurutnya jelas akan berpengaruh terhadap pedagang lokal.
Dari kabar yang diterima Asep sendiri, kabarnya salah satu gudang penyimpanan daging sapi beku itu berada di Kecamatan Karangpawitan.
“Kami meminta pemerintah bertindak tegas dengan menindak pelaku perdagangan daging sapi beku yang ilegal itu,” tegasnya.
Baca Juga:Setelah Menjalani Vaksin, Ridwan Kamil: Tangan Pegal Selama Lima MenitPolres Garut Berhasil Mengamankan 5 Anak Pencabut Bendera Merah Putih
Camat Karangpawitan, Rena Sudrajat, membenarkan bahwa di wilayahnya terdapat gudang penyimpanan daging sapi beku.
Pihaknya, bersama unsur Muspika Karangpawitan telah menindaklanjuti hal itu dengan melaporkannya ke pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Garut.
“Benar, kami telah mendapatkan informasi keberadaan gudang penyimpanan daging sapi beku di wilayah kami. Hal itu telah kami laporkan ke Disperindag dan katanya dari Disperindag telah melakukan peninjuaan ke lokasi,” kata Rena.