“Kami berusaha siap-siap sekolah tatap muka. Kalau nanti mulai diberlakukan belajar tatap muka, kita akan perketat pemberlakuan protokol kesehatan,” kata Aceng.
Dalam upaya pencegahan penyebaran virus di sekolah, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya diantaranya pembuatan 100 lebih titik tempat cuci tangan di sekolah, termasuk tempat wudhu dan lainnya.
“Kami berupaya dalam Pencegahan buat cuci tangan di depan begitu masuk ada 22 tempat cuci tangan, di belakang toilet putri ada 48 titik, putra sedang membuat termasuk tempat wudu dan wc kurang lebih 40 titik,” katanya.
Baca Juga:Innalillahi! Liang Lahat di Perkotaan Makin Sempit, Pemerintah Upayakan Perluasan LahanPedagang Pasar Samarang Ancam Demo Besar-Besaran, Jika Disperindagpas-ESDM Garut Tidak Menertibkan PKL Illegal
Menurutnya, rencana pemberlakuan belajar tatap muka berdasarkan keluhan orang tua yang menginginkan anaknya belajar langsung di sekolah secara tatap muka.
“Jadi orang tua dasar pemikiran kami. Walaupun berbagai media pembelajaran sudah diberikan, anak belum belajar maksimal sehingga ingin tatap muka. Kita juga lakukan komunikasi dengan orang tua. Dari 1086, ada 800 orang tua setuju,” tambahnya.
Jika belajar secara tatap muka diberlakukan, maka ada habit yang harus dibentuk ke anak yang baru masuk dari SD ke SMP. Termasuk pemberian pemahaman kaitan protokol kesehatan. (erf)