Hati-hati, Memasuki Pancaroba 8 Kecamatan di Garut Rawan Puting Beliung

Hati-hati, Memasuki Pancaroba 8 Kecamatan di Garut Rawan Puting Beliung
pixabay
0 Komentar

Penulis : Igbal Gojali | Editor : Feri Citra Burama

RadarPriangan.com, GARUT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyebut bahwa saat ini beberapa wilayah di Indonesia tengah memasuki musim pancaroba, termasuk Garut.

Dari prediksi BPBD, memasuki musim pancaroba ini, sejumlah kecamatan di Garut khususnya di wilayah Garut Utara rawan terjadi angin puting beliung.

Kepala Bidan Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan menyebut bahwa di Kabupaten Garut sendiri hampir seluruh wilayah rawan terjangan angin puting beliung. Namun dari beberapa kecamatan sendiri, ada setidaknya delapan kecamatan yang rawan angin puting beliung ekstrim.

Baca Juga:Ade: PPDB Sudah Ditangani BOS, Jangan Ada Lagi PungutanBPPD Ciamis Jalin Kerja Sama dengan Dekranasda untuk Mendongkrak Ekonomi dan Pariwisata

“Ke delapan kecamatan yang rawan itu adalah Pangatikan, Sucinaraja, Banyuresmi, Cibiuk, Selaawi, Limbangan, Kersamanah, dan Malangbong. Hampir seluruhnya memang berada di wilayah utara Garut yang rawannya memang,” ujarnya, Kamis (13/8/2020).

Saat ini sendiri, diungkapkan Tubagus, warga di delapan kecamatan tersebut harus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan di tengah anomali cuaca. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sendiri mencatat bahwa terjadi gumpalan awan di samudera Hindia sehingga kerawanan angin puting beliung semakin harus diwaspadai.

Angin puting beliung ekstrim sendiri, disebutnya, sudah sempat terjadi di awal tahun 2020 dan merusak sejumlah rumah di beberapa kecamatan di utara Garut. “Tidak ada korban jiwa, namun memang ada yang luka akibat peristiwa angin puting beliung tersebut,” sebutnya.

Rata-rata, dijelaskannya, angin puting beliung merusak bagian atap rumah dan menerbangkan genting-genting rumah milik warga. Adapun warga yang mengalami luka itu sendiri terjadi akibat adanya warga yang tertimpa asbes.

Untuk meminimalisasi korban dalam terjangan angin puting beliung, Tubagus mengingatkan agar warga memilih untuk diam di dalam rumah. Menurutnya, keluar rumah saat angin puting beliung terjadi bukanlah pilihan yang tepat.

“Memang lebih baik bertahan di dalam rumah daripada keluar rumah malah tertimpa material bangunan rumah yang beterbangan. Arahan dari kita juga kepada warga saat sosialisasi adalah bertahan di dalam rumah sampai situasinya aman,” jelasnya.

Saat ini sendiri, Tubagus mengaku bahwa pihaknya belum menerima adanya laporan terjadinya angin puting beliung di wilayah Kabupaten Garut. Namun meski demikian, di beberapa wilayah Indonesia, dalam pantauannya sudah terjadi hal tersebut. (igo/RP)

0 Komentar