Herdiat Minta Minimarket dan Rest Area Harus Terintegrasi dengan Potensi Ciamis

Herdiat Minta Minimarket dan Rest Area Harus Terintegrasi dengan Potensi Ciamis
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya saat membukaTomia-ku dan rest area Pamalayan
0 Komentar

RADAR GARUT-CIAMIS – Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengingatkan agar pelayanan rest area pamalayan untuk mematuhi protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi seperti sekarang.

Protokol kesehatan itu menurut Herdiat menjadi solusi agar di satu sisi roda ekonomi tetap berjalan sementara wabah korona bisa diputus mata rantainya.

“Kita saat ini memasuki masa transisi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), kegiatan ekonomi harus terus berjalan namun tetap mempedomani protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan rutin cuci tangan,” ujarnya saat meresmikan Rest Area Pamalayan dan Minimarket Tomia-ko di Desa Pamalayan Kabupaten Ciamis , Sabtu malam (24/7/2020) bersama Wakil Bupati Yana D Putra.

Baca Juga:Penataan Kawasan Pantai Kota Cirebon dari Dana ADBDiiming-imingi jadi PNS, Belasan Guru Madrasah Tertipu Ratusan Juta

Herdiat juga mengharapkan rest area ini bisa terintegrasi dengan potensi di Kabupaten Ciamis yang selama ini dikenal dengan wilayah pertanian dan industri.

” Ciamis akan ada 2 exit tol dari jalur Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap. Dengan beroperasinya jalan tol yang akan dibangun tersebut harus dioptimalkan untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi di Ciamis,” Jelasnya.

Dalam Kesempatan tersebut Herdiat juga menginginkan kepada pengurus Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP RI) Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Pangandaran tersebut harus memiliki inovasi dan terobosan.

“Semoga koperasi makin baik dan maju dengan inovasi dan terobosan yang direncanakan koperasi PKPRI,” katanya.

Selama ini kata Herdiat, Koperasi yang diketahui masyarakat adalah koperasi yang bergerak di jasa simpan pinjam. Namun dengan kolaborasi dan terobosan baru, koperasi harus lebih dimasyarakatkan agar tidak selalu dikenal sebagai koperasi simpan pinjam atau yang akrab dikenal kosipa.

“Banyak pekerjaan rumah terkait koperasi yang perlu pembenahan dan perbaikan serta support dan bantuan modal,” katanya.

“Yang paling penting masyarakat harus dibuat yakin dulu. Karena bagaimanapun koperasi berasal dari modal bersama, sehingga tujuan akhirnya mensejahterakan seluruh anggota,” katanya.

Baca Juga:Sebelumnya ODP, Warga Garut ini Divonis Positif Covid-19Kasus Positif Covid-19 di Garut Bertambah Lagi Satu Orang

Sementara itu, Ketua PKPRI Ciamis Tatang mengatakan, PKPRI awalnya bernama PKPN, saat ini anggota koperasi masih tetap di wilayah Kabupaten Ciamis, Pangandaran dan Kota Banjar.

“Saat ini PKPRI di Ciamis – Banjar – Pangandaran jumlahnya ada 56 dengan 24 ribu anggotanya. Berbagai aset dimiliki oleh PKPRI dari mulai hotel, pertokoan, rest area dan bentuk lainnya, katanya.

0 Komentar