RadarPriangan.com, GARUT – Warga dan nelayan yang biasa beraktivitas di tengah laut selatan Garut diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bahaya gelombang tinggi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut berdasarkan laporan dari BMKG mengungkapkan, gelombang tersebut diperkirakan terjadi selama lima hari dari tanggal 20 juli hingga 25 Juli 2020.
“Berdasarkan laporan dari BMKG mulai 20 sampai 25 Juli ini pantai selatan akan terjadi gelombang tinggi mulai tiga sampai empat meter,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Garut Tubagus Agus Sopyan di Garut, Senin (20/7/2020) di kantornya.
Baca Juga:KAMMI Menilai Bupati Garut Tidak Tegas Soal KadisporaSeorang Santriwati di Kota Banjar Terkonfirmasi Positif Covid-19
Laporan sebelumnya, kata Tubagus, ketinggian gelombang lautan di Garut dan sejumlah daerah lainnya mencapai 6 meter. Namun, BMKG memperbaharui laporan adanya gelombang tinggi di wilayah selatan Jabar termasuk pantai di Garut dengan ketinggian hingga 4 meter.
Tubagus mengungkapkan, BPBD Garut telah menyampaikan kaitan laporan dari BMKG termasuk potensi bahaya ke seluruh jajaran sukarelawan BPBD di pantai selatan Garut.
Saat ini, pihaknya telah menyiapkan tim relawan dan unsur pemerintah setempat menyosialisasikan kembali kepada masyarakat sekitar pantai, terutama nelayan agar tidak dulu melaut.
“Kami imbau nelayan sampai tanggal 25 Juli nanti untuk berhati-hati, atau tidak dulu mencari ikan. Kami juga mengimbau (warga, red) jangan berenang (meski, red) di tempat aman legal untuk sementara dari tanggal 20 sampai 25 Juli, ada gelombang tinggi di garis pantai Garut, dikhawatirkan memakan korban lagi, bahaya,” tambahnya.
Menurutnya, sejak bulan Januari sampai Juli 2020, pantai selatan Garut telah memakan 3 korban dari pengunjung dan nelayan 1 akibat kecelakaan di laut.
Untuk diketahui, Kabupaten Garut memiliki garis pantai cukup panjang mencapai 80 km dari mulai perbatasan Kabupaten Cianjur hingga Kabupaten Tasikmalaya. (erf/RP)