RadarPriangan.com, KOTA TASIK – Serangan Demam Berdarah Dengue (DBD) cukup mengkhawatirkan di Kota Tasik, Jawa Barat. Setidaknya 16 nyawa yang melayang akibat DBD.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Tasik, Uus Supangat membenarkan tingginya kasus DBD yang tercatat hingga Senin (22/6/2020).
Hal itu berdasarkan informasi dan data yang dihimpun pihaknya dari Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P).
Baca Juga:6 Cara Memperbesar Ukuran Mr. PUpdate Kasus Covid-19 Kabupaten Garut, Senin 22 Juni 2020
“Kasus DBD memang saat ini terus meningkat. Jumlah warga yang meninggal mencapai 16 orang karena DBD dari awal tahun 2020 hingga hari ini,” ujar Uus kepada radartasikmalaya.com (Radar Priangan Group).
Jumlah pasien DBD sendiri menurut Uus hingga Juni ini sebanyak 598 orang. Dengan jumlah kasus paling banyak terjadi di Kecamatan Kawalu sebanyak 113 orang. Lalu Tamansari sebanyak 70 orang.
“ Kasus DBD ini tersebar merata di seluruh kecamatan se-Kota Tasik. Jadi diharapkan kita, masyarakat selain menjaga protokol kesehatan juga meningkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),” terangnya.
“Di saat ini di samping menghadapi pandemi Covid-19, kita berhadapan dengan naiknya kasus DBD. Ini harus disikapi secara serius. Yang meninggal juga mengalami kenaikan. Ini adalah satu angka yang cukup tinggi,” sambungnya.
Disinggung apakah sudah masuk Kejadian Luar Biasa (KLB), tambah dia, menentukan hal itu harus mulai melakukan kajian. Namun dengan jumlah signifikan dalam kasus itu saat ini prediksi dia Kota Tasik sudah masuk pra KLB.
“Apakah ini sudah KLB atau tidak, yang pasti masuk pra KLB. Karena untuk menetapkan KLB itu kita butuh perhitungan yang konkret. Kita harus betul-betul melihat kasus demam disertai penurunan trombosit,” tambahnya.
Dinas Kesehatan kata Uus, terus melakukan penyuluhan ke beberapa kecamatan untuk mengingatkan warga soal DBD selain Covid-19.
Baca Juga:Maia Estianty Rukiah Al, El, dan Dul, Ahmad Dhani NgakakTingkat Infeksi COVID-19 Jabar Terendah di Pulau Jawa
“ Kita juga akan melakukan pertemuan dengan seluruh kecamatan mengenai DBD. Kita cegah agar kasusnya tidak meningkat terus,” jelasnya.
Dia berharap masyarakat benar-benar menerapkan PHBS ( Pola Hidup Bersih dan Sehat). Bukan hanya terhadap diri pribadi, tapi juga lingkungan.
“Kalau masyarakat sadar menyadari kesadaran lingkungan, kasus bisa diantisipasi. Kita sedang berat menghadapi pandemi, sekarang ditambah DBD,” harapnya. (RT/RP)