RadarPriangan.com, GARUT – RSUD dr. Slamet Garut memberlakukan sistim pembatasan pelayanan dengan mengurangi intensitas kerja untuk petugas paramedis. Kebijakan itu dilakukan untuk menjaga stamina tenaga medis selama pandemi corona virus disease (Covid19).
Direktur RSUD dr Slamet Garut dr. H. Husodo Dewo Adi, mengatakan, selain untuk melindungi keselamatan para petugas medis, kebijakan ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan kepada pasien di lembaganya.
Selain pemberlakuan shift kerja bagi para petugas medis, selama masa pandemi covid19 ini pihaknya juga melakukan pembatasan jumlah pasien penyakit non covid. Maksimal 30 pasien per hari untuk masing-masing poliklinik.
Baca Juga:Penerapan PSBB di Garut Kurang Dipatuhi MasyarakatRidwan Kamil: 2/3 Warga Jabar Membutuhkan Bantuan di Masa Pandemi Covid-19
Meski begitu kata Husodo, hal ini tetap dilakukan secara fleksibel. Jika pasien sangat kritis dan berasal dari tempat tinggal jauh akan tetap dilayani.
Husodo menambahkan, selama pandemi korona, jam kerja paramedis akan diatur, ada yang bertugas 4 hari per minggu hingga 2 hari per minggu, dengan maksud untuk meminimalisasi kontak dekat dengan pasien kasus covid-19.
“Ini untuk menjaga keselamatan para petugas medis agar terhindar dari kemungkinan tertular covid-19. Karena mereka sangat dibutuhkan pada masa pandemi Korona yang belum bisa dipastikan sampai kapan pandemi ini berlangsung,” katanya, Kamis (7/5/2020).
Ketika ditanya soal fasilitas perlengkapan tugas sepert APD, Husodo mengatakan, persediaan sangat mencukupi. Pihaknya telah menyediakan stok dari pembelian sendiri. Selain itu banyak juga yang peduli yang menyumbang APD ke RSUD dr Slamet Garut. (erf)