APD itu banyaknya ke rumah sakit, itu kan sekali pakai sementara puskesmas ada 67 sementara kurang terperhatukan. Garda terdepan itu puskesmas yang melakukan Tracing langsung
“Kalau rumah sakit kan rata-rata sudah jelas (penanganan Covid19, red) dan sudah dipersiapkan APD-nya. Sementara di puskesmas, kita belum menyediakan standar yang baik. Misalnya (ketika ada yang sakit dan berpotensi membawa virus, red) dari mulai pendaftaran, kalau karyawan puskesmas banyak pendaftaran juga harus pakai APD, kalau karyawan ada 50 minimal per hari 50 APD” katanya.
“Secara prinsip dari pusat (Forkopkes, red) ke daerah kita berupaya maksimal tapi ketika situasi kurang memungkinkan karena kekurangan APD, kita no APD no service, tanpa APD kita tidak bisa memberikan pelayanan (untuk mencegah tertularnya Covid19, red),” tambahnya. (erf)