RadarPriangan.com, CIAMIS – Pandemi covid-19 berdampak begitu luas terhadap sendi kehidupan. Tak terkecuali dalam sektor UMKM juga mendapatkan Imbas yang cukup besar.
Di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pengrajin kue, Ciamis Kulinerik Cube (CKC) salah satu binaan Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, juga mendapatkan imbas besar. Itu terlihat dari penurunan omzet yang cukup drastis sejak pandemi covid-19 melanda tanah air.
“Dengan pandemi Covid-19 yang saat ini, omzet para pengrajin kue menurun drastis dan tidak hanya itu, bahan baku juga jadi sulit didapatkan,”Ujar Ketua Ciamis Kulinerik Clube (CKC), Hana Maulani Rabu (29/4/2020).
Baca Juga:Warga Ingin Garut Terapkan PSBBTiga Pejudi Togel Ditangkap Tim Resmob Polres Garut
Bahan baku yang paling sulit didapatkan kata Hana, misalnya seperti gula yang mulai kangka di pasaran.
“Biasanya saya beli gula rapinasi itu ke supermarket di Kota Tasikmalaya, namun sekarang justru tidak ada, mungkin ada penimbunan, tapi tidak tau juga sih,” tuturnya.
Hana menjelaskan, Ciamis kulinerik cube sendiri adalah binaan dari Dinas Pariwisata di bidang ekonomi kreatif yang sudah 3 tahunan bergerak dengan anggota sekitar 100 orang lebih. Jadi, bukan hanya pengrajin kue saja namun berbagai aneka makanan atau kuliner lainnya di Ciamis gabung dalam CKC.
Kalau dari para pengusaha sendiri menurut Hana, dalam segi pemasaran tidak terlalu terdampak oleh covid-19. Karena ada grup dan medsos, grabfood, DO dan yang lainya.
“Jadi terbantu, namun dampaknya itu saat ini adalah faktor daya beli masyarakat menjadi turun. Bedanya itu, kalau dulu sebelum lebaran yang pesen kue kering banyak bahkan overload, namun sekarang menurun mungkin orang menahan diri lebih baik membeli kepada kebutuhan pokok,” jelasnya. (mg2)