Konsep ini pula yang kemudian di zaman kita dikenal atau dianalogikan dengan karantina wilayah atau lockdown. Dan konsep inilah yang kemudian diterapkan China di wilayah Wuhan yang terjangkit wabah Korona pertama kali. Bahkan banyak negara di dunia menerapkan konsep tersebut.
Tak hanya itu, rupanya konsep Social distancing atau menjaga jarak sosial, ataupun physical distancing yang akhir-akhir ini ramai dibicarkan, rupanya juga sudah pernah diterapkan Khalifah Umar bin Khattab ketika itu.
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh sahabat besar bernama Amr Bin Al Ash yang ditunjuk Khalifah Umar menjadi Gubernur Syam pasca wafatnya dua Gubernur sebelumnya oleh wabah tha’un (yaitu Abu Ubaidah bin Al Jarrah dan Muadz bin Jabal yang menggantikan Abu Ubaidah).
Baca Juga:Pemkab Garut Siapkan Kompensasi di Masa Merebaknya Korona, Khusus ODPPolisi Semprot Jalur Jenazah Positif Korona di Kota Tasik
Amr bin Al Ash kemudian dengan kecerdasannya, berusaha mengisolasi para penduduk syam yang terjangkit tha’un untuk menyebar (tidak bergerombol di satu tempat).
Saat ini penduduk Syam, sebagian mengisolasi diri di gunung-gunung, lembah dan tempat lainnya. Sehingga Alhamdulillah pada akhirnya wabah Tha’un selesai dan tidak menular kembali.
Inilah kecerdasan Amr bin Al Ash, padahal kita tahu waktu zaman itu ilmu kesehatan belum secanggih sekarang. Namun seorang Amr bin Al Ash mampu menganalisa bahwa wabah ini menyebar antara manusia, sehingga solusinya adalah dengan menjaga jarak.
Sebagaimana dikutip dari ceramah Ustadz Budi Ashari LC, pakar sirah Nabawiyah, menyebut, bahwa Amr bin Al Ash merupakan sahabat Rasulullah yang memiliki kecerdasan luar biasa.
Amr bin Al Ash dikenal sebagai sahabat Rasulullah yang memiliki spesialisasi menyelesaikan masalah yang super rumit, yang tidak bisa diselesaikan oleh orang cerdas pada umumnya.
Nah mengambil pelajaran dari kisah ini, maka dari itu, jika kita kaitkan dengan upaya Pemerintah Indonesia saat ini dalam rangka kampanye social distancing atau physical distancing, memang sudah semestinya mendapat dukungan masyarakat, guna mencegah penyebaran virus Covid-19 (Korona). (*)