GARUT– Longsor batu ukuran besar yang terjadi di kawasan Gunung Gelap jalan rayya Pamengpeuk, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, membuat lalulintas terganggu karena sebagain badan jalan tertutup.
Proses evakuasi manual rupanya tidak bisa dilakukan karena besarnya ukuran batu. Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) pun menurunkan batu breaker untuk memecahnya.
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan menyebut bahwa untuk memecah batu di kawasan Gunung Gelap memang diturunkan alat berat untuk memecahnya. Alat berat tersebut milik Dinas PUPR Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:Ada Sosok Misterius dalam Botol, Warga Menyebut itu Adalah Tuyul, Benarkah?Penerima PKH Perlu Dilibatkan dalam Sosialisasi Empat Pilar
“Alat berat ini diturunkan dari Pangandaran. Dinas PUPR Kabupaten Garut yang langsung berkoordinasi karena memang kalau pemecahan batu secara manual akan membutuhkan waktu yang sangat lama,” ujarnya, Selasa (03/03/2020).
Dengan diturunkannya alat berat pemecah batu itu, dikatakan Tubagus, proses evakuasi batu berukuran besar yang menutup sebagian jalan tersebut bisa dilakukan dengan cepat.
Namun selama proses pemecahan batu arus lalulintas dari dua arah terpaksa ditutup selama beberapa saat.
“Sekarang Alhamdulillah batu sudah dievakuasi sehingga arus lalulintas dari dua arah sudah berjalan dengan lancar,” katanya.
Tubagus juga menyebut bahwa jalur selatan Garut rawan terjadi bencana tanah longsor dan batu yang dapat menimpa badan jalan pada musim hujan.
Oleh karena itu ia menyebut bahwa pengguna jalan harus selalu waspada terhadap ancaman itu.
“Jalan yang menuju ke selatan maupun arah Pameungpeuk ataupun ke Bungbulang dan ke Singajaya hampir di pelintasan jalan potensi longsor,” sebutnya.
Baca Juga:Lakukan Langkah Sederhana Ini untuk Mencegah Virus Corona Masuk TubuhSuara Keras Tabrakan Motor Terdengar Puluhan Meter
Ia menuturkan, musim hujan seringkali memicu terjadinya longsoran tanah tebing yang menimpa badan jalan di wilayah selatan Garut. Pengguna jalan, lanjut dia, selalu mewaspadai terhadap ancaman longsoran tanah maupun bongkahan batu dari tebing yang bisa terjadi kapan saja.
“Imbauan untuk pengguna jalan ke daerah selatan harap berhati-hati karena sekarang puncak-puncaknya musim hujan dan cuaca ekstrem,” katanya.
Ia menyampaikan, jalur yang rawan longsoran tanah yakni di sepanjang jalan tebing dan jurang seperti wilayah Kecamatan Talegong, Cisewu, Bungbulang, Singajaya dan daerah lainnya. Sedangkan jalur yang rawan longsor bongkahan batu, kata Tubagus, wilayah Cikajang dan sejumlah titik lainnya di jalan raya menuju Pameungpeuk.