Tujuannya untuk menambah wawasan, pengetahuan terkait deteksi dini kanker payudara, penyamaan persepsi terkait kanker payudara serta mempererat silaturahmi antar petugas kesehatan di Ciamis.
” Program deteksi dini kanker payudara ini sudah dicangkan kemenkes di tahun 2008, hanya cakupan masih mini dibawah 10%,” ujarnya.
Perkumpulan dokter spesialis mengkhususkan radiologi kanker payudara bersama organisasi wanita memberikan edukasi pentingnya sadar deteksi dini kanker payudara.
Baca Juga:Kadinsos Garut: Agen Jangan Sepihak Tentukan Varian SembakoPemkab Analisa Gejala Chikungunya di Desa Tanjung Kamuning
“Bagi tenaga kesehatan kami mendukung pelatihan pemeriksaan payudara klinis, perlu diagnosis yang tepat, khususnya deteksi payudara dan kita diharapkan tidak menyumbang epidemi kanker di tahun 2020 ini,” jelasnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Ciamis, dr. Budi Ahmad Rasas menyatakan, kegiatan ini merupakan rangkaian hari kanker sedunia yang jatuh pada 4 februari 2020, sekaligus memperkenalkan Abus ini sebagai alat deteksi dini kanker payudara.
“Alat ini hanya ada 3 di Indonesia salah satunya di Jabar yaitu di RSUD Ciamis, semoga ke depan kita dapat mendeteksi dan masyarakat lebih paham terhadap kanker payudara ini, semoga dengan begini masarakat ciamis bisa sehat selalu,” pungkasnya.(mg2)