Tinggal Sendirian di Rumah, Guru SMP di Kuningan Ditemukan Meninggal Dunia

Tinggal Sendirian di Rumah, Guru SMP di Kuningan Ditemukan Meninggal Dunia
Penemuan mayat guru SMPN 1 Ciwaru, Kabupaten Kuningan di rumahnya,
0 Komentar

KUNINGAN – Penemuan mayat guru SMP Negeri 1 Ciwaru, Kabupaten Kuningan, Neni Sukaningsih (53), masih menjadi misteri, karena ia tinggal hanya sendiri

Hingga kini, masih menjadi pertanyaan terkait dengan penemuan mayat tersebut. Pasalnya, kematian guru SMP 1 Ciwaru Kuningan terjadi di rumahnya yang dihuni seorang diri.

Misalnya, saat ditemukan jenazah seperti kaki terikat kain sarung. Juga mulut yang keluar darah.

Baca Juga:Membunuh Pelaku Pembegalan, Korban Begal Jadi TersangkaDukung UMKM Tembus Pasar Ekspor, BRI Jalin Kerja Sama Bersama LPEI

Sementara Neni tinggal di rumah tersebut sendirian. Lantaran tidak memiliki anak dan suaminya sudah meninggal.

Saat ditemukan tewas mengenaskan dengan kaki terikat sarung di dalam rumahnya pada Minggu (10/4) sore, ternyata mengalami luka serius di wajah.

Selain keluar banyak darah dari hidung dan mulut, terdapat luka memar di bagian sisi kanan wajah dan mata lebam seperti terkena benturan benda tumpul.

Seperti diungkapkan petugas pemulasara Kamar Mayat RSUD 45 Kuningan Wawan, dari hasil pengamatannya ada beberapa luka di beberapa bagian tubuh korban.

Penyebab Kematian Guru SMP Ciwaru Kuningan

Yang paling serius, kata Wawan, memang di bagian wajah sebelah kanan.

“Ada luka memar di siku tangan kanan dan yang paling parah di bagian wajah. Di bagian mata kanan lebam seperti terkena hantaman benda tumpul dan pelipis kanan remuk.”

“Kalau hanya terjatuh karena terserimpet kain, saya yakin lukanya tidak separah ini,” ungkap Wawan kepada kepada Radar Kuningan, Selasa (12/4/2022).

Baca Juga:AHY: Garut Kami Anggap IstimewaKetua KONI Jabar Sebut SOR Ciateul Sudah Lengkap

Wawan mengatakan, saat tiba ke Kamar Mayat RSUD 45 Kuningan, kondisi jenazah Neni sudah tidak lagi terdapat kain sarung yang mengikat kakinya.

Kemudian dia membersihkan wajah korban yang berlumuran darah lalu menyimpannya di lemari pendingin sampai kemudian keesokan harinya dibawa ke RS Bhayangkara Losarang, Indramayu, untuk dilakukan autopsi.

“Kondisi wajah sebelah kanan mengalami pembengkakan, seperti mengalami benturan sangat keras sampai tulang pelipis terasa ‘emboy’. Bahkan darah yang keluar pun tidak hanya dari mulut, tapi juga hidung dan telinga,” ujarnya.

0 Komentar