Serangan Udara Rusia Masuk ke Jantung Ibu Kota Ukraina

Serangan Udara Rusia Masuk ke Jantung Ibu Kota Ukraina
0 Komentar

KIEV – Serangan udara Rusia sejak dini hari terus meluluhlantakan beberapa lokasi strategis penyimpanan senjata di ibukota Ukraina, Kiev, Selasa 7 Juni 2022.

Serangan itu menghancurkan tank baja yang dipasok Amerika dan sekutu di ibukota Ukraina, Kiev. Perlawanan terhadap serangan itu pun terus dilakukan pasukan Ukraina.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov pasukannya terus melakukan serangan udara di pinggiran Kiev.

Baca Juga:Deddy Corbuzier Menikah dengan Sabrina ChairunnisaReses di Desa Sukamaju Cilawu, Yudha Serap Aspirasi Warga

Hasilnya tank T-72 dan kendaraan lapis baja lainnya yang dipasok oleh negara-negara Eropa Timur dan disimpan di fasilitas perbaikan gerbong hancur.

Igor Konashenkov tidak merinci dari mana tank itu berasal, tetapi Polandia sebelumnya mengatakan telah menyumbangkan beberapa tank T-72 ke Ukraina.

Konashenkov mengatakan bahwa target militer juga terkena di Donbass, serta di timur dan selatan Ukraina, termasuk beberapa peluncur roket dan radar counterfire mobile buatan AS.

Staf Umum Ukraina sebelumnya melaporkan bahwa Kiev termasuk di antara daerah yang terkena serangan pasukan Rusia. Walikota Vitali Klitschko menyebut satu orang dirawat di rumah sakit.

Pihak berwenang Donetsk juga menyebut pasukan Ukraina menembaki kota itu, menewaskan 5 warga sipil dan melukai 20 lainnya.

Rusia dan Ukraina telah berulang kali menuduh satu sama lain menembaki daerah pemukiman dan membunuh warga sipil.

Rusia menyerang negara tetangga itu pada akhir Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan persyaratan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014.

Baca Juga:Jelang Porprov 2022, Kadispora Garut: Seluruh Atlet Sudah Mempersiapkan DiriKBRI Bern Bantah Ada Perubahan Status Pencarian Eril

Akhirnya pengakuan Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk menjadi perdebatan panjang.

Jerman dan Prancis yang mencoba menengahi ternyata memutuskan bahwa status khusus kepada daerah-daerah tersbeut memisahkan diri dari Rusia dan masuk ke dalam negara Ukraina.

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Sementara Ukraina menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

KEMENTERIAN PERTAHANAN RUSIA
Jembatan Svyatogorsk-Donetsk dihancurkan oleh Batalyon utama Ukraina, 2 Batalyon & alat tempur ditinggalkan

0 Komentar