Labelisasi Zona Kuning Kabupaten Garut Berimbas ke Pendidikan

0 Komentar

RadarPriangan.com, GARUT – Protes Bupati Garut, Rudy Gunawan terhadap Gubernur Jawa Barat mendapat dukungan sebagian warga Garut. Dimana protes Rudy itu kaitan dengan labelisasi Kabupaten Garut menjadi zona kuning pasca bertambahnya kasus positif covid-19.

Ade Meiji, Anggota Raksa Baraya menilai protes Bupati Garut tidak berlebihan. Pasalnya, imbas dari labelisasi zona kuning itu juga berpengaruh pada sektor pendidikan.

Dimana diketahui bahwa Pemerintah Pusat melalui Mendikbud sendiri sudah mewanti-wanti agar sekolah di zona kuning dan merah tidak boleh membuka sekolah tatap muka. Atau dengan kata lain bahwa sekolah di zona kuning harus tetap menerapkan belajar secara daring (online).

Baca Juga:Bupati Garut Protes ke Gubernur, Garut Ditetapkan Zona Kuning, ini DasarnyaKekurangan Biaya, Bayi 18 Bulan di Ciamis Harus Segera Dioperasi Karena Benjolan di Mata

Menurut Ade, ini sangat merugikan terhadap pendidikan di Garut. Pasalnya sudah lama sekolah ditutup semenjak merebaknya kasus covid-19.

Penilaian Ade sendiri senada dengan yang diungkapkan Bupati bahwa Garut sebetulnya tidak layak disebut zona kuning. Sebab, penyebaran kasus positif hanya terjadi di beberapa kecamatan saja yang cukup massif.

Itupun kata Ade sudah bisa dikendalikan. Terbukti dengan bertambahnya kasus sembuh dengan total kasus sembuh sebanyak 15 orang sampai hari ini.

“Artinya saya menilai Pemkab Garut berhasil menangani wabah korona ini,” ujarnya.

” Dan paling penting dalam masalah pembukaan sekolah itu menjadi kerugian sangat besar pada Garut. Saya menilai bahwa penutupan sekolah harusnya dibatasi di kecamatan yang zona merah saja. Jangan semua kecamatan ditutup,” tambahnya.

Namun demikian Ade juga mengingatkan kepada Bupati Garut agar mempertahankan angka kasus positif dengan cara gerakan protokol kesehatan senantiasa digencarkan kepada warga Garut.

Selain itu support terhadap tim medis untuk menyembuhkan pasien positif senantiasa didorong. Dan juga gerakan tim gugus tugas harus didorong lagi agar lebih gesit melacak ketika ada kasus positif dengan siapa saja kontak erat. Sehingga penularan virus cepat terdeteksi.

Baca Juga:Jabar Dorong Sektor Pangan dan Pertanian Jadi Andalan di Masa DepanPemilik Kandang Ayam di Banyuresmi Pegang Rekom Izin Lingkungan

” Dan lebih penting saya mengapresiasi Pemkab Garut membeli alat PCR. Mudah-mudahan itu benar-benar gratis sebagaimana diungkapkan Bupati. Maka dengan alat itu penyebaran virus bisa cepat dideteksi. Dan saya berharap lakukan tes massif PCR lebih banyak lagi bukan hanya ke ODP dan PDP,” Tutupnya. (fer/RP)

0 Komentar