Kesenjangan Kualitas Sistem Pengajaran antara Desa Terpencil dan Kota

Kesenjangan Kualitas Sistem Pengajaran antara Desa Terpencil dan Kota
0 Komentar

Ini pasti sangat berbeda dengan sekolah di kota. Sekolah dengan ruang kelas yang nyaman dan aman. Siswa yang bersekolah di sekolah perkotaan akan memiliki suasana belajar yang sangat nyaman dengan fasilitas yang sangat memadai, seperti ruang komputer, ruang olahraga, ruang puskesmas, dan kantin. Jika dibandingkan dengan contoh kasus di atas mengenai sarana dan prasarana pendidikan di pedesaan dan perkotaan, perbedaan pendidikan jelas akan terlihat.

Anak-anak di daerah pedalaman tetap bersemangat untuk pergi ke sekolah, bahkan mereka rela harus menyebrangi sungai atau melewati jembatan yang hancur untuk mendapatkan pendidikan. Ini terjadi meskipun mereka mendapatkan pendidikan lebih sedikit daripada anak-anak di daerah perkotaan. Selain itu, guru-guru yang bekerja di daerah pedalaman secara sukarela mengajar anak-anak di daerah tersebut tanpa mempertimbangkan kompensasi yang mereka terima atas pekerjaan mereka.

Seluruh masyarakat Indonesia seharusnya sudah memprioritaskan pendidikan. Kondisi pendidikan di kota-kota besar, di mana biaya pendidikan sudah gratis, masih menghadirkan beberapa tantangan. Salah satunya adalah biaya membeli seragam dan buku sekolah karena sekolah tidak memberikannya secara gratis. Akibatnya, banyak siswa putus sekolah dan akhirnya tinggal di jalanan. Sementara kondisi pendidikan di desa dan kota tidak jauh berbeda, masalah infrastruktur dan biaya sama. Mereka yang tinggal di desa yang miskin tidak akan memiliki kesempatan untuk bersekolah.

Baca Juga:Disdamkar Garut Sebut Kebakaran Bisa Karena Faktor Kelalaian Manusia, Jangan Terlena Karena Musim HujanKPU Garut Perluas Edukasi Memilih Sampai ke Anak Punk dan Pelajar

Kondisi ini diperparah oleh infrastruktur yang tidak memadai di desa, seperti tidak adanya sekolah menengah atas di desa, sehingga mereka yang tinggal di desa harus pergi ke kota untuk pergi ke sekolah menengah atas.

Untuk mengatasi ketertinggalan pendidikan yang dialami anak-anak Indonesia yang tinggal di daerah pedalaman, program pemberdayaan, pengembangan kompetensi dan kapasitas guru, dan penyediaan prasarana pendidikan adalah beberapa contoh program yang dapat digunakan. Langkah-langkah berikut dapat diambil untuk mengatasi perbedaan pendidikan antara wilayah pedesaan dan perkotaan.

Dalam hal ini, pemerintah harus memberikan perhatian khusus. Pemerintah memiliki tugas yang sulit di sini, mulai dari memperbaiki bangunan sekolah di pedesaan yang sudah tidak layak pakai. atau membuat ruang untuk mendukung kegiatan belajar megajar, seperti laboratorium dan perpustakaan sekolah, yang ada di pedesaan. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memaksimalkan anggaran APBN untuk pendidikan, pemerintah juga harus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.

0 Komentar