Dewas PDAM Garut Sebut Tidak Ada Kendala Jelang Kemarau, Begini Alasannya

Dewas PDAM Garut Sebut Tidak Ada Kendala Jelang Kemarau, Begini Alasannya
0 Komentar

GARUT – Dewan Pengawas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Intan Kabupaten Garut, Haryono menyampaikan bagi PDAM tidak menjadi kendala jika terjadi kemarau panjang.

” Sebetulnya siklus iklim ini kan rutin, kemarau atau musim hujan pasti itu akan terjadi, jadi bagi kami pelayanan tidak akan terganggu dan tidak ada kendala. Tapi inipun akan berpengaruh, siklus alam ini berpengaruh juga terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah,” ujar Haryono, Selasa 04 April 2023.

Haryono mengatakan, dalam perspektif sebagai pengawas, dari anggaran sekarang tahun 2023, kurang lebih Rp 67 miliar dalam Rencana Kerja dan Aggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2023 yang berjalan hari ini khusus untuk biaya operasionalnya.

Baca Juga:Ati Janda Penyandang Tuna Rungu di Banyuresmi Rumahnya Reyot, Yudha Akan Perjuangkan ke KemensosGas 3kg di Garut Tetap Mahal, HET Turun Sebatas di Kertas, Aliansi Umat Islam Akan Lapor ke Polda

Ketika bicara ke publik tentu belanja untuk administratif ataupun investasi ini adalah hal yang harus segera dilaksanakan, karena anggaran itu dalam rangka mengatasi dua iklim tersebut.

“Jadi tidak usah lagi kaget ketika bicara kemarau, itu adalah hal yang wajar dan sudah dianggarkan, tinggal bagaimana proses administratifnya. Jangan sampai kepala bagian tidak tahu anggaranya, kemudian kepala cabang tidak tahu, kalaupun tahu mereka tidak tahu proses pencairanya. Kalau itu terjadi maka segera dibentuk peraturan direksi tentang pedoman pencairan Rencana Kerja dan Aggaran Perusahaan (RAKP),”  ungkapnya.

Menurut Haryono, Sebetulnya PDAM tidak ada hubunganya secara tekhnis dengan kejadian hujan atau kemarau, karena sumber airnya sudah tercukupi.

“Tapi, kalau leuweung rusak otomatis mata airnya juga rusak, itu yang jadi masalahnya. Jadi kalau untuk kekeringan ini kita sudah ada antisipasi nya termasuk anggaranya, tinggal bagaimana proses percepatan,” kata Haryono.

Menurut Haryono, sebetulnya ada 3 program PDAM dalam rangka mengoptimalkan operasional termasuk dalam menghadapi kemarau, yaitu rehabilitasi, optimalisasi dan pengembangan.

“Nah ketika pengembangan ini mentok karena kapasitas debit air, maka harus segera diberitahukan ke publik. Kalau optimalisasi itu bagaimana fungsi-fungsi bagian terutama bagian hubungan pelanggan (hubang) ke publik, karena perusahaan tanpa memanfaatkan hubang dan media yang ada itu bukan perusahaan, terutama itu perusahaan publik harus ada komunikasi,” Ungkapnya.

Haryono menambahkan, meskipun nanti kemarau panjang terjadi, PDAM sudah mengantisipasinya karena

0 Komentar