Al Quran di Masjid Raya Al Jabbar Banyak Dicuri, Ridwan Kamil: Mungkin Mereka Sangat Mencintai Al Quran

Al Quran di Masjid Raya Al Jabbar Banyak Dicuri, Ridwan Kamil: Mungkin Mereka Sangat Mencintai Al Quran
0 Komentar

BANDUNG – Lebih dari 1.000 Al Quran hilang di masjid Rada Al Jabbar, Kota Bandung. Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Al Quran itu hilang dalam kurun waktu sejak masjid Raya Al Jabbar resmi dibuka pada desember 2022.

Ridwan Kamil mengatakan itu ketika di hadapan ustadz Abdul Somad dan ribuan jamaah masjid Al Jabbar pada Minggu 18 Juni lalu.

Baca Juga:Ridwan Kamil Tak Libatkan MUI dan Ormas Indramayu dalam Tim Investigasi Al ZaytunPemilik Tanah di Samarang Garut Akhirnya Islah dengan Indihome

Ridwan Kami juga meralat informasi yang keliru sebelumnya terkait jumlah Al Quran yang hilang.

“Itu fakta memang kehilangan, angkanya saya koreksi tidak sebanyak itu (data awal 7.000) tapi di atas 1.000,” ujarnya.

Ridwan Kamil menyebut bahwa Al Quran itu dicuri mungkin karena pencurinya sangat mencintai Al Quran.

“Ya mungkin mereka sangat mencintai Alquran, ingin membaca, Al Qurannya bagus. Tapi itu kan properti Al Jabbar, kalau mau beli bisa online, itu buat dibaca di tempat,” tuturnya.

Sebagai langkah antisipasi, DKM masjid Al Jabbar sudah memberikan pengumuman bahwa Al Quran itu hanya untuk dibaca, tidak boleh dibawa.

“Kan sudah diantisipasi dengan sablon bahwa ini tidak dibawa pulang, properti milik Al Jabbar. Setelahnya ya tergantung keimanan,” sambungnya.

Lebih lanjut Ridwan Kamil mengatakan, hilangnya Al Quran ini adalah fenomena yang biasa.

Baca Juga:Ridwan Kamil Minta Al Zaytun Kooperatif kepada Tim InvestigasiTim Investigasi Pemprov Jabar Turun ke Al Zaytun

Hal itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan timbul masalah sampah ketika di awal pembukaan masjid.

Bahkan saat itu dilaporkan ada pengunjung yang berenang di kolam masjid.

Namun sekarang masjid raya AL Jabbar sudah lebih baik kondisinya. Pengunjung sudah tertib.

“Al Jabbar kan sudah lebih keren, sejak saya tutup dulu diperbaiki, manajemennya dibangun, pasar PKL yang lebih proper. Sekarang bersih, nyampah enggak ada. Semua butuh waktu, ini juga sama, persis seperti dulu,” ungkapnya.

0 Komentar