GARUT – Polisi berhasil menangkap terduga pelaku perampokan disertai kekerasan yang terjadi di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut.
Ada dua orang pelaku komplotan spesialis pencurian yang diamankan sekarang ini, sementara dua orang lagi masih buron.
Aksi kejahatan yang dilakukan oleh empat orang pelaku, dilakukan pada Kamis (27/2) dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.
Baca Juga:Maklumat Ramadan 1446 H, Forkopimda Garut Bersama AUIG, PBB, dan IKM Tegaskan Ketertiban MasyarakatMcDonald’s Indonesia Berikan BPJS Ketenagakerjaan bagi Mitra Petani Lokal di Jawa Barat
Menurut keterangan dari salah seorang saksi yang merupakan pekerja di lokasi, keempat pelaku masuk dengan cara memanjat tembok. Setelah berhasil masuk, mereka langsung menyekap dua karyawan yang sedang beristirahat di mess.
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin menerangkan jika para pelaku bertindak kejam terhadap korban. Mereka tidak hanya mengikat dan menyekap, tetapi juga melakukan pemukulan serta mengancam menggunakan senjata tajam.
“Setelah berhasil melumpuhkan korban, para pelaku membuka gerbang dan memasukkan dua unit kendaraan roda empat yang telah dipersiapkan untuk mengangkut barang curian,” jelas Joko, Rabu (5/3/2025).
Dengan gerakan cepat, para pelaku menggasak berbagai barang berharga, termasuk 139 tabung gas ukuran 5,5 Kg, 2 tabung gas ukuran 12 Kg, uang tunai Rp 959 ribu, satu unit sepeda motor, dan dua ponsel. Total kerugian yang dialami pihak SPBE ditaksir mencapai Rp 58 juta.
Setelah menerima laporan, Tim Sancang Polres Garut segera melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku. Dalam waktu singkat, polisi berhasil menangkap dua dari empat orang yang terlibat dalam aksi kejahatan ini.
Pelaku pertama, NN (54), diamankan di rumahnya di Sukabumi. Dari hasil pengembangan, polisi kemudian menangkap WP (39) di wilayah Garut.
“Tersangka NN adalah dalang dari kelompok ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan, ia adalah anggota sindikat pencurian dengan kekerasan lintas daerah yang sebelumnya beraksi di beberapa lokasi lain, termasuk Cirebon, Pangandaran, dan Majalengka,” terang Joko.
Baca Juga:Lapas Garut Gelar Kearifan Lokal Kuramasan Menyambut Bulan Ramadhan5 Rumah Rusak Kena Longsor, 1 Sekolah Terancam, Yudha Dewan Garut Minta Pemkab Berikan Solusi
Saat dilakukan pengembangan kasus, kedua pelaku berusaha melarikan diri, sehingga polisi terpaksa mengambil tindakan tegas dengan menembak mereka di bagian kaki.
Sementara itu, dua pelaku lainnya masih dalam proses pengejaran. Polisi terus mengembangkan penyelidikan guna mengungkap jaringan yang lebih luas dari kelompok ini.