GARUT – Ramadan di Rutan Kelas IIB Garut tahun ini terasa lebih bermakna, tidak hanya bagi warga binaan, tetapi juga bagi keluarga mereka yang tetap hadir sebagai sumber semangat dan harapan. Bagi mereka, setiap detik kebersamaan di bulan suci ini adalah anugerah yang tak ternilai.
Kamis (6/3) sore menjadi hari yang penuh haru di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Garut. Dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, rutan menggelar buka puasa bersama antara Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan keluarganya.
Kegiatan ini menjadi momen istimewa bagi para warga binaan yang mendapat kesempatan bertemu dan berbuka puasa bersama orang-orang tercinta, meski masih dalam keterbatasan.
Baca Juga:Rutan Kelas IIB Garut Jalin Koordinasi dengan Polres Garut untuk Perkuat SinergitasRutan Garut Berikan Pembinaan ESQ bagi Warga Binaan di Pesantren Kilat Ramadan
Sejak sore hari, suasana di Rutan Garut terasa berbeda. Para keluarga mulai berdatangan, membawa makanan dan minuman untuk berbuka. Wajah-wajah penuh kerinduan terlihat di antara mereka, menanti saat berbuka sebagai kesempatan berharga untuk duduk bersama keluarga yang telah lama terpisah.
Plt Kepala Rutan Garut, Sukarno Ali menyampaikan bahwa kegiatan buka puasa bersama ini merupakan bagian dari program pembinaan untuk menjaga ikatan kekeluargaan warga binaan. Menurutnya, interaksi dengan keluarga dapat memberikan motivasi bagi WBP untuk memperbaiki diri dan menjalani masa pidana dengan lebih baik.
“Kami ingin menghadirkan suasana Ramadan yang penuh makna bagi warga binaan. Dengan bertemu keluarga, mereka bisa merasakan dukungan dan kasih sayang yang tetap ada, meski sedang menjalani hukuman. Ini penting bagi mental dan spiritual mereka,” ujar Sukarno Ali.
Kegiatan buka puasa bersama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi warga binaan, khususnya dalam menjaga semangat mereka untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar berbuka bersama, tetapi juga menjadi bagian dari pembinaan mental dan sosial bagi warga binaan. Kami berharap mereka dapat menjadikan momen ini sebagai motivasi untuk berubah dan kembali ke masyarakat dengan lebih baik,” tambah Sukarno Ali.
Saat azan magrib berkumandang, suasana penuh kehangatan menyelimuti ruangan. Para warga binaan duduk berdampingan dengan keluarganya, berbagi makanan yang mereka bawa dengan penuh kasih. Sebagian bahkan tak mampu menahan air mata, karena ini adalah kesempatan langka untuk berbuka puasa bersama keluarga.