Radar Garut- Telapak tangan dan kaki yang sering basah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi medis seperti hiperhidrosis dan gangguan hormon, hingga faktor emosional dan pola hidup yang tidak sehat.
Pernah kamu merasakan telapak tangan atau kaki yang sering terasa basah atau lembap, kondisi ini sering menjadi sumber kebingungan, terutama jika tidak ad aktivitas fisik yang memicu keringat lebih. Ada juga penyebab mengapa telapak tangan dan kaki merasa basah, sehingga kondisi yang tidak memadai untuk berkeringat.
Artikel ini akan mengulas beberapa alasan utama di balik fenomena tersebut dan bagaimana cara menghadapinya.
Baca Juga:3 Doa Usaha Lancar di Bulan Ramadan, Dianggap Sepele Tapi Efeknya Nyata!Tren Tanaman Indoor 2025: Pilihan Tanaman yang Cocok untuk Ruang Rumah Kamu
1. Keringat Berlebih (Hiperhidrosis)
Penyebab dari telapak tangan dan kaki yang sering basah Hiperhidrosis adalah kondisi medis di mana tubuh menghasilkan keringat berlebih tanpa ada kaitannya dengan suhu panas atau aktivitas fisik. Dalam kasus hiperhidrosis, kelenjar keringat di telapak tangan dan kaki dapat menghasilkan keringat berlebihan, meskipun kondisi lingkungan sekitar tidak mendukung produksi keringat.
Hiperhidrosis bisa dibagi menjadi dua jenis:
Hiperhidrosis primer
Kondisi ini terjadi tanpa adanya penyakit lain yang mendasarinya. Faktor keturunan juga sering menjadi penyebab, dan sering kali terjadi pada orang muda yang sehat.
Hiperhidrosis sekunder
Jenis ini disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis tertentu, seperti gangguan tiroid, diabetes, atau infeksi.
2. Faktor Emosional dan Stres
Kondisi emosional juga berperan dalam mempengaruhi produksi keringat. Ketika seseorang merasa cemas, stres, atau gugup, tubuh dapat merespons dengan melepaskan keringat lebih banyak. Hal ini termasuk pada telapak tangan dan kaki. Terkadang, bahkan perasaan cemas yang ringan sekalipun bisa memicu reaksi ini. Ini merupakan respons tubuh terhadap stres atau keadaan “fight or flight” yang berfungsi untuk mempersiapkan tubuh dalam menghadapi situasi yang dirasa menegangkan.
3. Perubahan Hormon
Hormon juga dapat mempengaruhi produksi keringat. Selama periode-periode tertentu dalam kehidupan, seperti masa pubertas, kehamilan, atau menopause, perubahan hormon yang terjadi bisa menyebabkan keringat berlebih, terutama di telapak tangan dan kaki. Pada wanita yang mengalami menopause, misalnya, fluktuasi kadar estrogen dapat menyebabkan keringat berlebih, sering kali disertai dengan rasa panas tubuh atau hot flashes.