GARUT – Menjelang debat perdana Pilkada Garut 2024 yang digelar Rabu (23/`10) malam, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1 Helmi Budiman dan Yudi Nugraha meluncurkan inovasi Kartu Garut Someah. Kehadiran kartu itu diharapkan memberi manfaat luas bagi masyarakat Garut.
Helmi Budiman, calon Bupati Garut nomor urut 1 menyebutkan bahwa Kartu Garut Someah akan menjadi solusi nyata bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Kartu ini bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Garut untuk mendapatkan pangan sehat dengan harga terjangkau, subsidi pendidikan, jaminan kesehatan, dan insentif untuk berbagai kalangan seperti pekerja non-formal, ulama, imam masjid, guru ngaji, serta marbot,” sebutnya.
Baca Juga:Tim Syakur-Putri Gelar Nobar Debat Pilkada di 13 LokasiSyakur-Putri Gelar Istigosah 22 Jam Nonstop untuk Peringati Hari Santri Nasional di Garut
Ia menjelaskan program ini juga mencakup beasiswa bagi 1.000 warga Garut, subsidi pupuk bagi petani, serta peluang usaha dan permodalan. Tidak ketinggalan, bantuan ongkos transportasi bagi pelajar dan mahasiswa juga menjadi bagian dari manfaat yang ditawarkan melalui kartu ini.
Dengan menghadirkan program yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, pasangan Helmi-Yudi berharap mampu menarik hati para pemilih di Pilkada Garut 2024. Mereka optimis bahwa masyarakat Garut akan cerdas dalam memilih pemimpin yang benar-benar berpihak pada rakyat.
“Melalui program Kartu Someah ini, kami berharap bisa memberikan solusi nyata untuk masyarakat Garut, terutama mereka yang masih berada di bawah garis kemiskinan,” kata Helmi.
Sementara, Ryan Ranu Putra menjelaskan bahwa tim telah berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan program ini dapat berjalan secara optimal dan tepat sasaran.
“Kami telah melakukan konsultasi dan perencanaan mendetail untuk memastikan semua manfaat dari kartu ini bisa diterima oleh mereka yang benar-benar membutuhkan,” jelas Ryan.
Salah satu keunggulan dari program ini adalah dukungan teknis yang sudah disiapkan di tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sehingga implementasinya di lapangan dapat langsung dieksekusi ketika pasangan Helmi-Yudi terpilih. (*)