BANDUNG BARAT – Jumlah korban keracunan makanan siswa SDN Gandasari di Kampung Bojongmareme, Desa/Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin bertambah. Sekarang ini jumlahnya mencapai 99 orang.
Puluhan siswa yang mengalami keracunan makanan itu mengeluhkan gejala keracunan usah menyantap makanan seusai acara kenaikan kelas di SDN Gandasari, pada Senin 24 Juni 2024.
Plt Kepala Dinkes Bandung Barat, Eriska menyebut, dari total 99 siswa yang keracunan makanan itu sudah menjalani perawatan di beberapa fasilitas kesehatan. Diantaranya ada yang dirawat di puskesmas SIndangkerta, Klinik dr. Yoga, Klinik Sikembar, Klinik Taufik dan di bidang juga klinik Permata Hayati.
Baca Juga:Mantan Kepala SMAN 10 Kota Bandung Jadi Tersangka, Diduga Gelapkan Duit BOSEmpat Jabatan Kepala Dinas Kosong, Sekda Garut : Bulan Depan Akan Ada Pengisian
“Hingga pukul 16:00 WIB, dari 99 orang korban keracunan ini tecatat 14 orang masih dirawat, 68 orang pulang rawat jalan, dan 6 orang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin,” kata Eriska saat dikonfirmasi, Selasa (25/6/2024).
Mereka yang masih dirawat itu akan dilakuakn observasi. Apabila membaik, para korban keracunan ini diperbolehkan pulang.
Eriska menyebut, Untuk 6 orang korban keracunan yang dirujuk ke RSUD Cililin mereka rata-rata merupakan anak di bawah 5 tahun. Sehingga perlu perawatan intensif serta membutuhkan alat bantu medis yang lebih lengkap. “Gejala keracunan ini berupa diare dan mual. Enam pasien yang di RSUD itu anak-anak semua mereka susah masuk makan jadi kita larikan ke sana supaya bisa diinfus,” tambahnya.
Menurut Eriska, rata-rata gejala keracunan ini masih dikategorikan ringan karena ketika mengalami keluhan medis langsung dilarikan ke pusat kesehatan. Ia memastikan tidak ada pasien yang mengalami dehidrasi parah.
“Meski begitu pasien masih terus berdatangan ke Puskesmas. Jadi untuk antisipasi kami minta para nakes di Puskesmas Sindangkerta hari ini bersiaga 24 jam untuk menangani korban keracunan. Walau bukan puskesmas rawat inap kita siagakan khawatir ada pasien lagi datang,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN Gandasari, Nia Sumiati membenarkan jika pihaknya mengadakan acara perpisahan. Dalam acara itu selain siswa, ada pula para orang tua yang juga menyantap makanan. Makanan itu antara lain nasi dan goreng ayam tepung.