RADAR GARUT – Niat merupakan salah satu syarat sahnya puasa dalam Islam. Berikut adalah niat untuk puasa Dzulhijjah dan qadha Ramadhan:
Niat Puasa Dzulhijjah
Puasa Dzulhijjah mencakup puasa dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijjah, termasuk puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah) dan puasa Arafah (9 Dzulhijjah). Berikut niat yang bisa dibaca:
Puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah):
“Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah):
“Nawaitu shauma tarwiyah sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”
Puasa Arafah (9 Dzulhijjah):
“Nawaitu shauma arafah sunnatan lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah Ta’ala.”
Baca Juga:Tampil Makin Eksklusif, Infinix Note 40 Sries Racing Edition Menggandeng BMWHarganya Belum Banyak yang Tahu, Inilah 5 Varian Infinix Note 40 Series Racing Edition
Niat Puasa Qadha Ramadhan
Untuk mengqadha puasa Ramadhan yang ditinggalkan, niatnya adalah sebagai berikut:
“Nawaitu shauma ghodin ‘an qadha’i fardhi syahri ramadhana lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya niat puasa esok hari untuk mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Melafalkan Niat
Niat puasa, baik puasa sunnah Dzulhijjah maupun qadha Ramadhan, sebaiknya diucapkan dalam hati sebelum waktu Subuh. Niat tidak harus diucapkan dengan lisan, tetapi cukup dalam hati. Namun, melafalkan niat secara lisan dapat membantu mempertegas niat dalam hati.
Penjelasan Tambahan
Puasa Dzulhijjah: Melakukan puasa sunnah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, terutama pada hari Arafah, sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan besar.
Puasa Qadha Ramadhan: Puasa ini adalah kewajiban untuk mengganti puasa yang ditinggalkan selama bulan Ramadhan. Sebaiknya dilakukan sesegera mungkin sebelum bulan Ramadhan berikutnya tiba.
Mengamalkan niat dengan baik dan benar adalah bagian penting dari ibadah, dan membantu memastikan bahwa ibadah kita diterima oleh Allah SWT.