KARAWANG – Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Amanda Soemedi Bey Machmudin mengingatkan bonus demografi bisa menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia jika kualitas sumber daya manusianya tidak dibangun dengan baik.
Ia mengatakan bahwa Provinsi Jabar ini jumlah penduduknya terbanyak di Indonesia, yaitu hampir 50 juta jiwa. Jabar menurutnya memegang posisi penting dalam mencapai Indonesia Emas 2045, di antaranya dengan mencegah stunting dan gizi buruk pada anak.
“SDM yang buruk akan menjadi beban negara, selah satunya jika prevelensi stunting tinggi dan tidak diperbaiki,” ujar Amanda Soemedi saat Gebyar Desa dengan tema ‘Bersama Cegah Stunting: Anak Berhak Tumbuh dan Berkembang Penuh Potensi,’ di Desa Cikuntul, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, Selasa (21/5/2024).
Baca Juga:Buku Citarum Harum Diluncurkan saat Rangkaian WWF di BaliCycling de Jabar 2024 Akan Meningkatkan Kunjungan Wisatawan ke Kawasan Ciayumajakuning
Amanda mengatakan bahwa pj Gubernur mempunyai komitmen yang kuat untuk percepatan penurunan stunting di Jabar, yakni di bawah 14 persen.
Namun demikian menurutnya angka itu tidak bisa dicapai hanya dari upaya pemprov jabar saja, melainkan dari pemda kabupaten dan kota, serta stakeholders lain termasuk kader – kader PKK.
“Program PKK diharapkan menjadi penggerak dan pemberdayaan masyarakat, mitra strategis pemerintah dalam melaksanakan pembangunan (sampai ke) desa, utamanya dalam penurunan stunting,” kata Amanda.
“Gebyar Desa menjadi langkah bersama dan jadi bukti nyata aksi konvergensi menuju Jabar Zero New Stunting,” tambahnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jabar Dicky Saromi berharap Gebyar Desa menjadi pemantik semangat dalam upaya pencegahan stunting secara berkelanjutan.
“Bukan hanya untuk saat ini, tapi juga seterusnya,” katanya.
Gebyar Desa di Desa Cikuntul dihadiri para kader PKK, kader posyandu, Satuan Pelayanan KB se – Kabupaten Karawang. Selain itu hadir perangkat daerah DKPP Jabar, Disdukcapil Jabar, BKKBN, BPOM, dan stakeholders lainnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kabupaten Karawang Eka Sanatha menyebut bahwa penanganan stunting di Karawang sejak 2022- 2024 sudah mengalami kemajuan yang sangat baik.
Baca Juga:Di Forum Internasional, Jabar Perkuat Jaringan Pembiayaan Perubahan IklimRS Medina Bekerjasama dengan Rumah Khitan Mustopa, Gelar Khitanan Massal
Pada 2022, Karawang berhasil menurunkan angka stunting dari 20,6 persen menjadi 14 persen. “Di tahun 2023 Karawang menjadi salah satu Kabupaten terbaik se- Jawa Barat dalam penanganan stunting. Prestasi ini juga diapresiasi Pemerintah Pusat,” katanya.