KOTA BANDUNG – Pemda Provinsi Jawa Barat menyatakan kesiapannya untuk menyambut dan memastikan kelancaran arus mudik Lebaran 2024. Dimana puncak arus mudik tahun ini diprediksi terjadi pada 5-7 April 2024, sedangkan puncak arus balik pada 13-15 April 2024.
Penjabat (Pj.) Gubernur Jabar Bey Machmudin melaporkan, sebanyak 182 posko Pemantauan Lalu Lintas di wilayah Jabar sudah didirikan untuk menunjang kelancaran mudik Lebaran tahun ini.
“Tadi memantapkan kami tentang persiapan arus mudik dan arus balik, dan insyaallah semuanya akan sesuai dengan rencana dan akan lancar pada saatnya nanti,” ucap Bey usai Rapat Koordinasi Persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2024/1445 H di Provinsi Jawa Barat bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Minggu 31 Maret 2024.
Baca Juga:Tinjau Lokasi Kebakaran Gudang Amunisi, Bey: Keselamatan Warga yang UtamaSyalwa Meraih Penghargaan Best Costume, dalam Fashion Show Pakaian Muslimah di Ciplaz Garut
Selain itu kata Bey, tersebar juga 12 Posko Terpadu Provinsi, 4 rest area bersama Kemenhub, 115 Posko Kewilayahan Kabupaten/ Kota, 24 Posko Simpul Terminal, 26 Posko Simpul Pelabuhan Laut ASDP, dan 1 Posko Simpul PMK.
Kurang lebih terdapat 4.328 personel yang terdiri dari Dishub Jabar, BPTJ, Dishub Kabupaten/ Kota, hingga BPTD, siap bertugas guna mendukung kelancaran arus mudik dan balik nanti.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga memberikan apresiasi terhadap jajaran Forkopimda Jabar yang sudah menyiapkan cara bertindak pada pelaksanaan mudik lebaran nanti dengan sebaik-baiknya. Apalagi, Jabar menjadi daerah tujuan mudik maupun perlintasan mudik.
“Saya juga apresiasi kepada Pemda bersama Polda, bersama Pangdam sudah memberikan suatu policy berkaitan dengan pasar tumpah dan kendaraan delman, dengan memberikan CSR,” katanya.
Salah satu catatan dari Budi Karya Sumadi yakni Kilometer 152 Tol Cipali yang menjadi titik pertemuan arus kendaraan dari arah Jakarta dan juga dari Tol Cisumdawu.
Budi Karya menginstruksikan agar perangkat kerja terkait berkoordinasi untuk membuat manajemen khusus agar tidak terjadi kontraksi arus kendaraan di titik tersebut
“Nanti di Cipali saya minta Polri dan Jasa Marga bisa berkolaborasi memperhitungkan kemungkinan jumlah yang akan lewat di sana,” katanya.