GARUT – Pondok Pesantren Darussalam, Kersamanah, Garut, Rabu (21/2) meresmikan area pendidikan dan sosial kampus 2. Area tersebut diberi nama Mujamma Sheikh Nawwaf Al Ahmad Al Jabir Al Shabah Darussalam Kampus 2.
Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam KH Devi Muharram Sholahuddin mengatakan bahwa Darussalam kampus 2 dibangun setidaknya selama 1 tahun. “Awal membangun tanggal 5 Januari 2023,sekarang 21 Februari 2024 kita meresmikan seluruh komplek ini,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa pembangunan selama satu tahun itu seluruh fasilitas penunjang pendidikan dan sosial sudah lengkap. Mulai bangunan mesjid, aula, asrama, ruang kelas, asrama yatim, dapur umum, mini hall, resto, hingga rumah-rumah dinas guru.
Baca Juga:Kepala Kanwil Kukuhkan Satops Patnal UPT Pemasyarakatan Wilayah JabarPesta Demokrasi di Rutan Kelas IIB Garut Berjalan Lancar
“Ini yang kita bangun tahap pertama tahun ini untuk santri putra, ini kapasitasnya 750 orang. Kalau luas lahan keseluruhan untuk komplek ini Alhamdulillah 4,6 Hektar. Kedepannya kita merencanakan sampai dengan 3000 santri putra dan putri,” jelasnya.
Devi mengungkapkan bahwa proses pembangunan sebagian besar dibantu dari donatur yang berasal dari negara Kuwait. “Seluruhnya Alhamdulillah bantuan dari Kuwait untuk bangunannya, hanya untuk penyempurnaan sarana memang itu dari para donatur Indonesia, termasuk santri dan santriwati dan sebagainya,” ungkapnya.
Rencananya, bangunan tersebut akan mulai digunakan di tahun ajaran baru 2024-2025, tepatnya di bulan Juli. Sebagain santri yang di kampus 1 untuk beberapa kelasnya pun sebagian akan dipindahkan untuk ikut terlibat membimbing santri baru.
“Tentu dengan lembaga pendidikan kita berharap hasilnya adalah anak-anak yang memang memiliki ilmu, memiliki akhlak, kemudian memiliki pengalaman, itu yang kita ajarkan di pondok. Dan sekarang kita bangun kampus 2 ini karena memang kapasitas di kampus pertama sudah tidak bisa menampung untuk bangunan-bangunan, lahan juga memang sudah terbatas, makanya kita buka dilahan baru di Darussalam kampus 2,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Saiful Rahmat Dasuki mengapresiasi kontribusi Pemerintah Kuwait melalui lembaga donor. “Ini menjadi bagian dari pengembangan infrastruktur keagamaan,” ujarnya.
Saiful mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik apa yang dilakukan pemerintah Kuwait. Ia memandang apa yang dilakukan adalah dalam rangka mengembangkan dan membantu pengembangan infrastruktur keagamaan di Indonesia.