BANDUNG – Laael Rizki Ramadhan (11) anak SD korban perundungan oleh teman sekolahnya mendapatkan perhatian dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Rizki diundang langsung ke Gedung Sate oleh Ridwan Kamil bersama kedua orangtuanya, Selasa (26/9/2022).
Senyum sumringah terpancar dari raut wajah Rizki saat Kang Emil sapaan Ridwan Kamil memberikan peralatan sekolah baru untuknya. Ayah Rizki bernama Hendra dan ibunnya bernama Novi tak kuasa menahan air mata.
Rizki yang bersekolah di salah satu SD di Baleendah, Kabupaten Bandung menjadi korban perundungan diejek teman sekolahnya karena korban seringkali memakai seragam yang sama berungkali karena tak memiliki seragam baru. Bahkan sepatu dan tas yang sering dipakainya itu merupakan pemberian dari orang lain.
Baca Juga:Elektabilitas sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta Melejit, Ridwan Kamil: Mau, Naik TolJelang Pemilu Serentak 2024, Ridwan Kamil Ajak Tokoh Agama Jaga Kondusivitas Melalui Ceramah
Hendra sang ayah pun menangis mencurahkan kondisi ekonominya yang kesulitan. Dirinya sudah lama tak bekerja yang dulu hanya bekerja sebagai supir truk. “Kami sekeluarga dalam kesulitan ekonomi,” ujar Hendra saat bertemu Kang Emil.
Ridwan Kamil pun saat memberikan bantuan kepada Rizki memberikan pesan agar Rizki tetap semangat untuk belajar dan terus bersekolah. Kepada Hendra, Kang Emil berjanji akan memberikan pekerjaan. “Saya kasih kerjaan, yang penting halal dan dapet penghasilan, ” ujar Kang Emil.
Selain itu, ibunya Rizki pun dijanjikan Kang Emil akan dibuatkan tempat usaha untuk berjualan makanan disekitar rumahnya. Agar kedepannya bisa mendapatkan penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari.
Kang Emil Gagas Satgas Anti Perundungan
Koordinator Satgas Anti Perundungan JQR Rini Marlina mengungkapkan kasus-kasus perundungan yang terjadi di Jawa Barat senantiasa mendapatkan atensi khusus dari Gubernur, termasuk pembentukan tim satgas khusus JQR untuk menangani kejadian perundungan.
“Program ini langsung atensi dari bapak Gubernur Ridwan Kamil, nantinya akan melaksanakan mulai dari advokasi, edukasi dan konseling. Kedepannya kami juga bersama Disdik Jabar akan melakukan sosialisasi kepada sekolah-sekolah yang juga akan turut melibatkan guru-guru BP se-Jawa Barat , ” ungkap Rini.
Rini berharap kejadian perundungan yang marak terjadi di Jawa Barat ini tidak terulang kembali dan menjadi perhatian khusus untuk para guru dan orangtua. Menurut Rini sampai saat ini JQR terus mendapatkan laporan perihal perundungan dari masyarakat.