KUNINGAN – Kebakaran hutan Gunung Ciremai di area SPTN I Blok Cileutik, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, hari ini akan kembali dilakukan pengecekan oleh BTNGC.
Hingga pagi hari ini, Senin, 26, September 2022 luas area kebakarna hutan di Gunung Ciremai belum diketahui, karena menunggu pemeriksaan lebih lanjut.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Teguh Setiawan mengatakan, titik awal api dan luas area kebakaran akan dicek pada hari ini.
Baca Juga:Si Cantik Athina Papadimitriou Punya Akun Instagram IniAda Aplikasi Palsu yang Bisa Meretas Kata Sandi HP Anda
Kendati demikian, diketahui bahwa area kebakaran yang terjadi pada Minggu siang, 25, September 2022 ada pada Grid 18 N, 18 M, 19 N dan 19 M.
“Untuk luasan dan dugaan titik awal api akan dilakukan pengukuran,” kata Teguh, dalam keterangan pers yang diterima radarcirebon.com.
Namun yang terpenting adalah kebakaran telah dapat dikendalikan sejak kemarin petang. Dilanjutkan dengan penyisiran titik api.
Kebakaran yang terjadi sejak Minggu, 25, September 2022 siang hari dapat dipadamkan pada malam hari sekitar pukul 19.30 WIB. Petugas gabungan kemudian melakukan penyisiran.
Tujuannya adalah mencari titik api lainnya, yang berpotensi menimbulkan kebakaran. Kemudian melakukan pemadaman dan pencegahan agar tidak kembali meluas.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Ciremai kembali terbakar untuk kedua kalinya di bulan September ini. Api terpantau di seputaran wilayah administrasi Desa Pasawahan, sekitar pukul 14.00 WIB.
Petugas mendapat laporan dari mitra masyarakat MPA (Masyarakat Peduli Api) yang menyampaikan adanya asap yang terlihat di sekitar Pasawahan.
Baca Juga:Posisi Indonesia di Ranking FIFA Naik 2 Peringkat usai Kalahkan CuracaoPosisi Indonesia di Ranking FIFA Naik 2 Peringkat usai Kalahkan Curacao
“Positif, A1 titik api ada di kawasan TN Gunung Ciremai, tepatnya di Jalan Maling, Blok Cileutik, Pasawahan,” ucap Eddi Syukur (MPA) dan Idin, Pengendali Ekoosistim Hutan (PEH) yang melakukan cek langsung ke lapangan.
Api cepat sekali berkobar dan pukul 14.50 mulai meluas, karena mayoritas tutupan lahan berupa semak belukar kering dan tiupan angin yang kencang.
Teguh Setiawan, Kepala Balai TNGC mengungkapkan, upaya pemadaman dilakukan dengan penyiapan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan yaitu jet shooter dan mesin pemompa air yang ada di pos penjagaan Pasawahan.
Kemudian mobilisasi personil dan logistik. Ada sejumlah 100 (seratus) orang yang terlibat pemadaman berasal dari Petugas Balai TNGC, petugas BPBD Kabupaten Kuningan, anggota MPA, paguyuban KTH, TNI, POLRI dan relawan. (radarcirebon)/MG13