GARUT – Dampak kenaikan harga BBM terus membebani berbagai sektor kehidupan di masyarakat. Begitupun yang di rasakan oleh warga Desa Majasari, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut.
Masyarakat setempat, menjadikan aktivitas merajut boneka mesin capit ini menjadi tumpuan dalam menunjang kebutuhan hidupnya. Seperti yang dirasakan oleh Satriah, salah seorang warga Kampung Warung Peuteuy, Kecamatan Cibiuk, Kabupaten Garut.
“Untungnya ada pekerjaan kerajinan boneka di wilayah sini. Terlebih, suami saya sudah menganggur sejak beberapa tahun. Saya sangat bersyukur, Mudah-mudahan pekerjaan ini selalu ada setiap hari, ” Ujar Satriah, Senin 19 September 2022.
Baca Juga:Perkuat Inklusi Keuangan, Holding UMi Beri Akses Layanan Keuangan Lebih Dekat dan LengkapBenny Harman Tulis Kalimat Ini Soal Viralnya Video Surya Paloh Sebut Buzzer Merusak Indonesia
Dirinya mengaku dibayar oleh kepala pengrajin sebesar Rp 5 ribu perkodi dengan hitungan satu minggu setiap pembayaran. Ia mengatakan, sehari dirinya berhasil mengerjakan sekitar 5 sampai 10 kodi.
Sementara pengusaha boneka mesin capit yakni Adang Suganda membeberkan bahwa selain warga Desa Majasari, juga terdapat di berbagai wilayah lain. Adang menjelaskan bahwa, pihaknya tidak sekedar memberikan pekerjaan, tetapi juga berikut pelatihan.
“Keberadaan para pengrajin yang tersebar dimana – mana sangat membantu kami. Begitupun para pengrajin, yang bisa mengais rezeki dari itu. Ia berharap, agar para pengrajin lebih giat bekerja, ” Ujar Adang.
Sementara Kepala Desa Majasari Yadi Slamet Riyadi menyampaikan apresiasinya akan adanya aktivitas usaha tersebut di wilayahnya. Ia menilai, bahwa usaha tersebut sangat dirasakan manfaatnya bagi warga. Menurutnya, jika warga pandai dalam memanfaatkan kinerjanya makan akan menghasilkan upah yang maksimal.
“Selaku aparat pemerintah, tentunya saya sangat senang dan bangga. Usaha tersebut sangat membantu dalam menunjang kebutuhan masyarakat kami,,” Ujar Yadi. (LAN)