UKRAINA – Amerika Serikat (AS) dan Pakta Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) dinilai telah meninggalkan Ukraina di tengah keganasan Rusia yang saat ini membardir kota-kota di negara tersebut.
Pernyataan itu dilontarkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidato yang direkam dalam video.
Zelensky mengaku negaranya dibiarkan mempertahankan negaranya sendiri dari Rusia yang melancarkan serangan invasi sejak Kamis 24 Februari 2022 pagi waktu setempat.
Baca Juga:BRI Bangun ‘Posko BRI Peduli’ Bantu Warga Terdampak Gempa Pasaman BaratAktivis 98 Minta Pemkab Garut Kerja Sama dengan Polres Usut Kelangkaan Minyak Goreng
Akibat serangan besar-besaran tersebut tercatat setidaknya 130 warga Ukraina tewas per Jumat 25 Februari 2022.
“Kami dibiarkan sendiri untuk mempertahankan negara kami,” kata Zelensky dalam pidatonya dikutip dari AFP, Sabtu 26 Februari 2022.
“Siapa yang siap bertempur bersama kami? Saya tidak melihat siapapun. Siapa yang menjamin akses Ukraina ke NATO? Semua orang takut,” sambungnya.
Zelensky mengungkapkan “kelompok sabotase” Rusia juga telah memasuki ibu kota Kiev.
“Saya meminta warga ibu kota untuk tetap waspada dan mematuhi jam malam yang telah ditentukan,” ujarnya.
Hingga kini, militer Rusia telah bergerak hampir ke seluruh kota strategis Ukraina.
Rusia mengklaim berhasil melumpuhkan 74 fasilitas militer Ukraina.
Pasukan Rusia juga telah menguasai fasilitas nuklir Chernobyl di Ukraina utara, salah satu tempat terjadinya bencana nuklir paling parah di dunia.
Baca Juga:Warga Unjuk Rasa di Kantor Kemenag Garut, Minta Yaqut DiberhentikanSengketa Tanah Desa Ciburial Tambah Rumit, Pihak Warga Datangi DPRD Garut
Menurut keterangan Agensi Manajemen Zona Eksklusi, lembaga resmi Pemerintah Ukraina, militer Rusia telah menduduki situs nuklir tersebut sejak hari pertama invasi.
Amerika dan sekutu telah menjatuhkan sederet sanksi bagi Rusia.
Meski demikian, Amerika menegaskan hingga kini tidak akan menerjunkan pasukan atau bantuan militer untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
NATO pun belum memutuskan respons militer terkait konflik ini, salah satunya karena Ukraina bukan anggota aliansi tersebut.
Namun, negara-negara NATO seperti Polandia, Estonia, Latvia, dan Lituania telah menyuarakan memberlakukan Pasal 4 NATO terkait serangan Rusia ke Ukraina.
“Para pihak akan berkonsultasi bersama kapan pun, menurut pendapat salah satu dari mereka, integritas teritorial, kemerdekaan politik atau keamanan salah satu pihak terancam,” bunyi Pasal 4 NATO.(Fin)